Mengenal Sunda Wiwitan Kepercayaan yang Dianut sebagian Masyarakat Banten dan Jawa Barat

25 September 2021, 12:59 WIB
Masyarakat Suku Baduy berjalan bersama. /dispar.bantenprov.go.id /

KABAR BANTEN - Indonesia merupakan sebuahnegara yang kaya akan tradisi dan juga keberagaman, hal ini termasuk juga kepercayaan.

Di Indonesia sendiri Agama atau Kepercayaan yang diakui ada enam antara lain Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Konghuchu.

Diluar dari enam kepercayaan itu ada sebuah kepercayaan yang dianut oleh Suku Sunda termasuk Suku Baduy yakni, Sunda Wiwitan.

Baca Juga: Pantas Tak Ada Tradisi Ziarah, Ternyata Pasca 40 Hari Dikuburkan, Suku Baduy Lakukan Ini Pada Pemakaman

Penganut kepercayaan Sunda Wiwitan dalam kolom Agama yang ada di KTP dicantumkan 'Penganut Kepercayaan Kepada Tuhan yang Maha Esa' bukan Sunda Wiwitan.

Dikutip kabarbanten.pikiran-rakyat.com dari berbagai sumber, Sunda Wiwitan merupakan suatu kepercayaan yang dianut sebagian Masyarakat Sunda yang ada di Banten dan Jawa Barat.

Kepercayaan Sunda Wiwitan dapat ditemui di sebagian desa di provinsi Banten dan Jawa Barat, seperti di Kanekes, Lebak, Banten; Ciptagelar Kasepuhan Banten Kidul, Cisolok, Sukabumi; Kampung Naga; dan Cigugur, Kuningan. 

Sunda Wiwitan sendiri merupakan kepercayaan terhadap kekuatan alam dan arwah leluhur atau dikenal dengan istilah Animisme dan Dinamisme.

Sunda wiwitan merupakan kepercayaan yang sudah lama dianut oleh orang sunda sebelum datangnya ajaran Hindu dan Islam.

Dalam praktiknya, penganut kepercayaan Sunda Wiwitan menerapkan sistem monotheisme kuno lewat kehadiran kekuasaan tertinggi. 

Kekuasaan tertinggi itu biasa disebut sebagai sang hyang kersa atau gusti sikang sawiji-wiji (Tuhan yang maha tunggal).

Sunda Wiwitan sangat dekat dengan konsep saling menghormati antara manusia dengan alam.

Konsep saling menghormati antara manusia dengan alam ditemui Sunda Wiwitan Cigugur Kuningan, dengan tradisi Seren Taunnya. 

Masyarakat di sana, selalu mengungkapkan rasa syukurnya terhadap melimpahnya hasil pertanian. 

Ada juga Sunda Wiwitan Madrais yang juga menerapkan prinsip menghormati alam lewat kegiatan puasa dan rayagungnya.

Terakhir Sunda Wiwitan di Kanekes, Baduy yang begitu menghormati alam, hingga melarang masyarakat merusak hutan dan lingkungan dengan melarang memasukinya (Baduy Dalam).

Masyarakat penganut Sunda Wiwitan juga mempercayai 3 alam yang menaungi manusia sebagai makhluk ciptaanNya. Ketiga alam tersebut ialah:

Baca Juga: Bagaimana Hukum Memperbesar Kemaluan Menurut Pandangan Islam? Simak Penjelasan Buya Yahya

1. Buana Nyungcung (tempat bersemayam Sang Hyang Kersa dan letaknya paling atas).

2. Buana Panca (tempat berdiam manusia dan makhluk lainnya, tempatnya di tengah).

3. Buana Larang (merupakan tempat serupa neraka dan letaknya di paling bawah).

Itu tadi pembahasan tentang kepercayaan Sunda Wiwitan yang dianut oleh masyarakat Banten dan Jawa Barat.***

Editor: Yandri Adiyanda

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler