Network
KABAR BANTEN - Curug Betung merupakan tempat wisata yang ada di Desa Kubang Baros Kecamatan Cinangka Kabupaten Serang.
Curug Betung menjadi salah satu destinasi alternatif di Kecamatan Cinangka Kabupaten Serang selain Pantai Anyer Cinangka.
Curug betung merupakan area pariwisata yang sedang di kembangkan di daerah perbukitan Desa Kubang Baros Kecamatan Cinangka Kabupaten Serang.
Lokasinya sekitar 42 kilometer atau bisa ditempuh sekitar 1 jam dengan menggunakan kendaraan roda empat dari Kota Serang.
Berdasarkan informasi yang terpasang di sekitar lokasi, proses pembentukan Curug Betung bermula dari adanya letusan gunung api.
Kemudian mengeluarkan magmanya ke permukaan dan mengalir ke sungai serta terjadi proses pembekuan menjadi batu.
Setelah itu terjadi proses geologi lainnya seperti patahan atau sesar yang menyebabkan blok batuan turun dan blok lainnya relatif baik.
Sehingga terbentuklah curug atau air terjun. Berdasarkan deskripsi geologi batuan tersebut adalah lava Basalt dan memiliki umur sekitar 3,2 -1,8 juta tahun lalu.
Atau dalam skala waktu geologi berada pada kala pliosen akhir sampai pleistosen awal.
Di sekitar lokasi pengunjung akan disajikan dengan nuansa alam yang yang asri. Jalan yang masih berbatu.
Kemudian kita akan mulai mendengar desir air, sebagai tanda Curug Betung sudah dekat.
Walau untuk mencapainya harus melalui tangga sedikit curam, namun sesampainya di lokasi rasa lelah tersebut akan terbayar lunas.
Sebab pemandangan Curug Betung begitu indah, disana kita bisa memaksimalkan berbagai spot foto yang menarik.
Pengelola Desa Wisata Kubang Baros Zaenal Abidin dalam sambutannya mengatakan Desa Kubang Baros terpilih dari sekitar 4.000 desa untuk kemudian masuk dalam 75 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia atau ADWI tahun ini.
Sehingga kemudian hari ini didatangi langsung oleh Direktur Tata Kelola Destinasi atau TKD Kemenparekraf Indra Ni Tua.
Ia mengatakan di Kubang Baros ada objek wisata yang belum tergali optimal. Salah satunya Curug Betung. Kemudian ada juga bukit Haremis.
Selain wisata alam, ada juga kaligrafi, tarian terbang yang asli Kubang Baros, debus, dan olahan jamu buah maja, serta lampion dari cangkang buah maja.***
