"400 sekolah saya bangun ruang kelasnya dari tahun ke tahun, lihat sekolah saya yang saya bangun belum ada yang rubuh satu pun," katanya.
Baca Juga: Uniknya Banten, Satu Wilayah dengan Tiga Bahasa Daerah
WH mengungkapkan, tempat sekolahnya strategis, bisa dijangkau. Cuma ada beberapa yang didalam karena permintaan masyarakat di dalam.
"Ruang guru, ruang kepala sekolah, kamar mandi, paving blocknya saya bangun, tanahnya saya beliin, lima ribu meter, satu hektar. Itu karena cara berpikir saya untuk kepentingan masyarakat, kepentingan publik, kepentingan kita juga masa depan anak kita," ujar WH.
"Makanya tahun lalu saya marah betul ketika saya enggak tahu ada 15 sekolah yang rusak yang menumpang di SD. Bayangin SMA numpang di SD, hari gini masih ada sekolah begitu," lanjut WH.
Oleh karena itu, kata WH, nanti pembangunan sekolah harus betul betul.
"Pak Tabrani (Kadis Dikbud Banten) saya minta landasan moral yang jadi kekuatan kepentingan. Dari itu saya percaya kepada konsultan, kalian masih muda kalian juga harus profesional, yah harus terbuka," ujar WH.
Baca Juga: WH Ingin Sport Center dan Kampus Untirta Sindangsari Terintegrasi, Untuk Apa Ya?
Wahidin Halim berpesan kepada konsultan, membeli tanahnya beli di pinggir jalan, nanti ada pintu gerbang. Jadi, biar nampak sekolah-nya.