Serta dapat bekerjasama membangun
balok, dan mengembangkan rasa percaya diri maupun kemandirian, misalnya dalam
menentukan rancangan balok yang akan dibangun.
3. Memfasilitasi perkembangan bahasa dan melatih keterampilan komunikasi.
Anak menggunakan beragam kosa
kata dalam berinteraksi dengan anak lain untuk membangun balok bersama-sama,
bercakap-cakap tentang bangunan balok yang disusun.
Bertanya pada pendidik guru atau orang tua tentang bangunan balok yang dibuat atau bertukar ide untuk membangun balok lainnya.
4. Meningkatkan kemampuan berpikir, eksplorasi, imajinasi, kreativitas, dan penyelesaian masalah.
Ketika membangun balok, anak belajar tentang beragam bentuk, warna, ukuran, berat, posisi, keseimbangan, dan lainnya yang memberikan kontribusi pada perkembangan keterampilan anak menjadi lebih kompleks.
5. Menjadi sarana melatih pelaksanaan nilai-nilai baik dalam berinteraksi dengan sesama.
Ketika balok yang dimainkan oleh temannya hanya sedikit, anak akan membagi balok untuk bermain bersama.
Baca Juga: 7 Permainan yang Bisa Mendorong Perkembangan Anak dengan Autisme
Serta berterima kasih pada pendidik karena telah menyediakan media balok.