KABAR BANTEN - Berbagai upaya dilakukan sekolah untuk mencegah bullying atau perundungan. Seperti dilakukan sekolah-sekolah di Serang, Banten.
Salah satu upaya mencegah bullying yang dilakukan SMP Negeri 3 Kota Serang yaitu sosialisasi tentang buruknya perilaku bullying dan macam-macam bentuk bullying baik berupa verbal maupun non-verbal.
Sosialisasi bukan hanya kepada siswa tetap juga memberi informasi kepada orang tua siswa dampak dari perilaku bullying.
Baca Juga: Cegah Bullying Terhadap Pelajar, DPRD Pandeglang Dorong Dindikpora Lakukan Penyuluhan ke Sekolah
Diharapkan melalui sosialisasi tersebut bisa mencegah terjadinya bullying di sekolah.
"Kami sudah melakukan sosialisasi bukan hanya kepada siswa tetapi juga ke orang tua siswa untuk mencegah terjadinya bullying," kata Kepala SMP Negeri 3 Kota Serang Rachmat Hardiyana.
Ia menuturkan, upaya untuk melakukan pencegahan melalui sosialisasi kemudian dibantu oleh guru Bimbingan Konseling.
Dengan begitu, diharapkan bisa membuat siswa tidak melakukan tindakan bullying kepada siswa lain.
Pihaknya juga melakukan pengawasan di lapangan untuk memantau siswa agar tidak melakukan tindakan tersebut.
"Sekolah juga membuat video pendek terkait pencegahan bullying, diharapkan dengan video tersebut siswa bisa memahaminya," tuturnya.
Ia mengatakan, dampak paling sering akibat perundungan anak yakni reaksi emosional seperti sedih, marah, cemas, dan depresi.
Selain itu, anak bisa kesulitan membangun hubungan pertemanan.
"Dampak lain dari perundungan yakni menurunnya prestasi akademik. Bahkan anak juga dapat menjadi enggan untuk bersekolah," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Kepala SMP Negeri 1 Padarincang Ruri Masruri mengatakan, sekolah sudah melakukan upaya untuk mencegah terjadinya bullying di kalangan siswa.
Sekolah, kata dia, memiliki mekanisme penanganan tindak bullying sesuai standar dengan cara memanggil pelaku dan korban untuk mencari tau pokok permasalahan yang terjadi.
"Kami juga belum ada sistem sanksi yang diterapkan, hanya jika upaya-upaya dari guru tidak diterima biasanya melibatkan orang tua wali siswa," ujarnya.
Ia mengatakan, pada penyuluhan pencegahan bullying tersebut, siswa diajarkan untuk mengenali tanda-tanda bullying, baik secara verbal, fisik, maupun emosional.
"Siswa juga diajarkan cara menghadapi pelaku bullying, seperti dengan cara mengabaikan, menghindar, atau melaporkan kepada guru atau orang tua," ucapnya.***