Gelar Kuliah Umum Sejarah: Kemerdekaan Bukan Hadiah Jepang, Untirta Hadirkan Narasumber dari Jepang

- 29 Februari 2024, 18:00 WIB
Suasana diskusi Reboan yang digelar oleh Untirta di Ruang Serbaguna Gedung FISIP Untirta Sindangsari, Rabu 28 Februari 2024.
Suasana diskusi Reboan yang digelar oleh Untirta di Ruang Serbaguna Gedung FISIP Untirta Sindangsari, Rabu 28 Februari 2024. /Dokumen Untirta

Ia mengakui, bahwa kemerdekaan Indonesia adalah hasil dari perjuangan dan kerja keras bangsa Indonesia, bukan hadiah dari Jepang.

“Jepang sendiri tidak ada sedikitpun keinginan untuk melepas Indonesia sampai kapan pun. Dan itu terbukti dengan saya yang menyelidiki arsip-arsip rahasia Jepang,“ tuturnya.

Sementara itu, pemateri pada kegiatan tersebut, JJ.Rizal menyoroti fase awal kedatangan Jepang di Indonesia dan harapan yang mengiringinya.

“Yang sayangnya berubah menjadi kekecewaan dan penderitaan bagi rakyat. Dan perjuangan kemerdekaan Indonesia tidak hanya dipenuhi dengan pujian, tetapi juga dengan krisis pangan dan eksploitasi manusia yang parah,” kata JJ Rijal.

Pihaknya, menyoroti pentingnya memahami bahwa sejarah tidaklah hitam-putih. Meskipun Jepang membawa harapan akan pembebasan dari penjajahan Belanda, realitanya jauh dari itu.

“Kerja paksa dan penderitaan rakyat menjadi kenyataan yang tidak dapat dihindari,” ucap JJ.Rijal.

Kuliah umum ini bukan hanya sekedar acara akademis, tetapi juga merupakan langkah penting dalam memahami identitas dan arah masa depan Banten dan Indonesia secara keseluruhan.

“Dengan terus menggali dan menghargai sejarahnya, kita dapat membangun masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang,” ungkapnya.***

Halaman:

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah