Sekolah Tatap Muka di Kota Serang, Wasis Dewanto: Tunggu Zona Kuning

- 25 Oktober 2020, 05:05 WIB
Wasis Dewanto, Kepala Dindikbud Kota Serang.
Wasis Dewanto, Kepala Dindikbud Kota Serang. /Denis Astria/

KABAR BANTEN - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Serang, Wasis Dewanto menyampaikan bahwa pihaknya masih menunggu status zonasi Kota Serang dari oranye ke kuning, agar kembali bisa menerapkan sekolah tatap muka.

Sebab, kata dia, syarat utama untuk membuka sekolah adalah zonasi, bukan karena adanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

"Kalau untuk tatap muka itu bukan dari penerapan PSBB, tapi status zona di daerah. Kalau zonasinya sudah kuning, baru kami buka kembali sekolah tatap muka, tapi kan Kota Serang masih oranye, jadi belum dibuka," ujar Wasis, Jumat 23 Oktober 2020.

Ia mengatakan, pihaknya siap membuka sekolah tatap muka apabila Kota Serang sudah tidak ada lagi penambahan pasien positif Covid-19 dan status zonasi berubah menjadi kuning.

"Sudah, kami sudah siap kalau zona sudah kuning. Kami langsung buka sekolah-sekolah," ucapnya.

Sebab, selama ini, kata dia, Dindikbud terus melakukan persiapan dan kesiapan dalam menghadapi sekolah tatap muka apabila sewaktuwaktu status zonasi berubah.

"Tentu, semua sekolah dan guru-guru pun sudah siap apabila sewaktu-waktu sekolah dibuka kembali untuk tatap muka," ujar Wasis.

Baca Juga : Kemenag Kota Serang Perjuangkan Pendirian Madrasah Ibtidaiyah Negeri

Dindikbud Kota Serang, kata dia, sudah menyiapkan segala sesuatu untuk sekolah tatap muka. Mulai dari standar operasional prosedur (SOP) sistem pembagian waktu belajar mengajar dan sebagainya.

"Kami sudah siap, SOP dan para guru juga sudah siap. Ada pembagian waktu dan kami sudah melakukan evaluasi juga terhadap pembagian waktu," ujar Wasis.

Maka dari itu, ujar dia, selama status zona masih oranye semua siswa menjalani pembelajaran dengan sistem belajar dari rumah (BDR) dan dalam jaringan (daring).

"Jadi, pembelajaran tetap berjalan BDR, kemudian situasi saat ini juga tidak menghendaki untuk melakukan sekolah tatap muka. Kuota juga kan sudah dibagikan kepada siswa dan guru," ujar Wasis.

Sementara, seorang wali murid asal Kota Serang Fitriani menuturkan, selama pembelajaran BDR, anaknya betah di rumah dan sibuk mengerjakan tugas sekolah.

"Biasanya kalau pulang sekolah langsung main sama teman-temannya. Tapi, sejak sekolah dari rumah, anak saya anteng di rumah," tuturnya.

Berdasarkan pengakuan anaknya, kata dia, pembelajaran BDR lebih seru dibandingkan di sekolah.

"Kalau kata anak saya, lebih enak sekolah dari rumah. Tidak harus bangun dan mandi pagi, terus tidak ketemu guru juga. Anak saya kan baru kelas 2 SD, jadi lagi senang-senangnya main. Kalau di rumah kan sekolahnya cuma sebentar," ujar Fitri.***

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x