Vaksinasi di Banten Dimulai, Banyak Kepala Daerah di Banten tak Divaksin, Ini Daftar dan Alasannya

14 Januari 2021, 17:17 WIB
Situasi konferensi pers di sela vaksinasi para kepala daerah di Banten, yang kemudian sempat ricuh karena digealr tertutup/tangkap layar Instagram @Kabar Banten /

KABAR BANTEN - Proses pelaksanaan dan pencanganan vaksinasi di Provinsi Banten yang melibatkan para pejabat dan kepala daerah, digelar di Pendopo Bupati Tangerang, Kamis, 14 Januari 2021.

Dari vaksinasi perdana di Provinsi Banten tersebut, banyak pejabat dan kepala daerah di Provinsi Banten yang gagal dan absen atau tidak ikut ambil bagian dalam proses dimulainya pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Provinsi Banten tersebut.

Mereka adalah Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah, Bupati Lebak  Iti Octavia Jayabaya, Walikota Serang  Syafrudin, Kapolda Banten Irjen Rudy Heriyanto Adinugroho, Danrem 064/Maulana Yusuf Serang Brigjend Gumuruh Winardjatmiko, dan Kadinkes yang merangkap Plt Asda 1 Cilegon Dana Sujaksani.

Baca Juga: Kepala Daerah Diminta Tunjukkan Sertifikat Sudah Divaksin Covid-19, WH 'Sewot', Zaki Temui Wartawan

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten, dr Ati Sri Pamudji mengatakan, pejabat yang batal divaksinasi mayoritas lantaran memiliki tensi darah yang tinggi.

Baca Juga: Sempat Ricuh dan Bikin Curiga, Vaksinasi di Banten Kok Tertutup? Aneh! Presiden Saja Terbuka

“Jadi awalnya kita suruh tunggu sebentar, 30 menit, kalo pulih boleh lagi. Seperti pak Arief (Wali Kota Tangerang) awalnya tensinya tinggi, dicoba lagi, ternyata tensi turun dan bisa divaksinasi," tutur dr Ati.

Baca Juga: Gubernur Banten tak Divaksin Sinovac Cina, Loh Kenapa Mau Divaksin Pfizer, Ini Alasannya

Selain mereka, beberapa pejabat daerah lainnya termasuk Gubernur Banten Wahidin Halim, juga tidak disuntik vaksin Sionvac Cina. Pria yang baisa dipanggil WH itu, akan disuntik menggunakan vaksin Pfizer yang merupakan buatan Amerika Serikat.

Baca Juga: Bupati Serang Sudah Divaksin, Giliran Forkopimda Menyusul

Sebab, vaksin Sinovac Cina yang disuntikan di Banten mulai Kamis 14 Januari 2021 hanya diperuntukkan bagi usia 18 hingga 59 tahun. Sementara Gubernur Banten Wahidin Halim telah berusia 66 tahun.

Baca Juga: Disuntik Vaksin Sinovac, Bupati Irna : Gak Sakit, Lebih Yakin Aman dan Kebal Covid-19

Begitu juga dengan Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy, juga tak divaksin Sinovac. Alasannya, wagub tak masuk dalam daftar kepala daerah yang pertama divaksin karena pernah dinyatakan reaktif Covid-19.

Baca Juga: Pejabat Pemkot Cilegon Gagal Divaksinasi, Dana Sujaksani : Bukan Grogi atau Takut, Tapi....

Kepala daerah lainnya adalah Wali Kota Cilegon Edi Ariadi dan Wakil Wali Kota Cilegon Ratu Ati MArliati . Keduanya pun tidak hadir dalam acara pencanangan vaksinasi Covid-19 tingkat Provinsi Banten.

Baca Juga: Wakil Wali Kota Serang Subadri Ushuludin tak Penuhi Syarat Divaksin Covid-19

Wali Kota Edi Ariadi tidak divaksin Sinovac karena tidak masuk kriteria usia 18-59 tahun. Sementara, Wakil Wali Kota Ati Marliati tidak bisa divaksin karena pernah positif Covid-19. 

Baca Juga: Wali Kota Serang Gagal Disuntik Vaksin Covid-19, Ini Gara-garanya

Begitu juga dengan Wakil Wali Kota Serang Subadri Usuludin, yang tidak divaksin karena tidak memenuhi syarat untuk menerima vaksin Covid19.

Baca Juga: Bukan Hanya WH, Wagub Banten juga tak Divaksin Sinovac, Andika Hazrumy Ungkap Penyebabnya

Berdasarkan riwayat kesehatannya, Subadri Ushuludin memiliki penyakit penyerta atau komorbid jantung, sehingga tidak diperbolehkan untuk menerima vaksin Sinovac.***

Editor: Maksuni Husen

Tags

Terkini

Terpopuler