Perahu Dihantam Ombak Besar di Perairan Sumur Kabupaten Pandeglang, Seorang Nelayan Hilang

10 Maret 2021, 15:53 WIB
Tim Gabungan tengah melakukan pencarian nelayan hilang akibat perahunya dihantam ombak besar di Perairan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Rabu, 10 Maret 2021. /Dokumen Basarnas Banten

KABAR BANTEN - Seorang nelayan dikabarkan hilang usai Perahu Ting-ting yang digunakannya dihantam ombak besar saat berlayar di Perairan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Rabu, 10 Maret 2021.

Berdasarkan informasi, sekitar pukul 08.00 WIB, Kantor Pencarian dan Pertolongan Banten menerima informasi bahwa telah terjadi kecelakaan laut yang menimpa dua orang nelayan Kabupaten Pandeglang yang menggunakan Perahu Ting-ting.

Dua orang nelayan tersebut diketahui bernama Alamsyah (26) warga Kampung Ketapang, Desa Tunggal Jaya, Kecamatan Sumur, dan Udin Nurdin (49) Kampung Margahayu, Desa Sukadame, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pandeglang.

Baca Juga: Pandeglang Diselimuti Kabut Tebal

Nahas bagi Udin Nurdin, akibat ombak besar yang menghantam perahu membuat dirinya hilang keseimbangan dan langsung tercebur ke laut.

"Lokasi laka laut di sekitar Pantai Ketapang, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang. Korban dua orang nelayan dengan menggunakan perahu kemudian terkena gelombang tinggi dan kemudian satu orang nelayan terjatuh," ujar Kepala Kantor Basarnas Banten, Zaenal Arifin kepada KabarBanten.com, Rabu, 10 Maret 2021.

Baca Juga: Kabupaten Pandeglang Rentan Disusupi WNA Ilegal, Kemenkumham Segera Buka Kantor Imigrasi

Ia menjelaskan, seorang nelayan yang terjatuh saat ini masih dalam proses pencarian. Sedangkan 1 orang selamat karena saat gelombang tinggi menghantam perahu tidak membuat dirinya tercebur ke laut.

"Saat ini tim masih melakukan pencarian korban," katanya.

Baca Juga: Wujudkan Mall Pelayanan Publik, Bupati Pandeglang 'Unjuk Gigi' Dihadapan Menpan RB dan 38 Kepala Daerah

Kepala Subseksi Operasi dan Siaga Pencarian dan Pertolongan Basarnas Banten, Hairoe Amir Abyan menambahkan, Basarnas Banten menerima informasi sekira pukul 10.22 WIB sedangkan waktu kejadian sekitar pukul 05.00 WIB.

"Begitu terima informasi 1 tim langsung diterjunkan untuk melakukan pencarian. Untuk melakukan penyisiran di lokasi korban terjatuh dari perahu," katanya.

Baca Juga: Budidaya Rumput Laut di Ujung Kulon Kabupaten Pandeglang, Tingkatkan Ekonomi Warga Pesisir

Korban hilang atas nama Udin Nurdin, sedangkan rekan korban Alamsyah selamat yang kemudian melaporkan kejadian tersebut.

"Korban pergi melaut dengan Perahu Ting-ting untuk mencari ikan dengan jaring. Tidak lama mencari ikan, perahu korban dihantam ombak dan menyebabkan korban terjatuh dari perahu dan kemudian hilang," ujar Hairoe Amir Abyan.

Baca Juga: Waspadai Cuaca Ekstrem, Ketua DPRD Pandeglang Ajak Warga Tingkatkan Kewaspadaan

Menurut keterangan Alamsyah (32), saat kejadian dirinya sedang menggenceng ikan, sedangkan korban menjadi juru Kemudi perahu. Kemudian, terjadi gelombang dan perahu yang ditumpangi Korban oleng. 

"Pas saya menoleh ke arah kemudi, korban tidak ada diposisinya diduga jatuh ke laut," ujarnya.

Baca Juga: Dikembangkan KWT Sekar Tani, Panen Buncis di Kabupaten Pandeglang Melejit

Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Pandeglang Suaedi Kurdiatna mengaku sangat prihatin dan sedih lagi-lagi musibah laka laut menimpa Nelayan.

 "Saya menghimbau kepada Nelayan, saat hendak melaut lengkapi dengan pelampung. Kadang-kadang para Nelayan tidak antisipasi terjadi kecelakaan dengan alasan Ribet (membatasi ruang gerak), kalau ada pelampung minimal ada pengaman," katanya.

Baca Juga: Warga Ciraden Kabupaten Pandeglang Punya Jembatan Gantung Baru, Tak Perlu Lagi Basah-basahan Sebrangi Sungai

Ia mengingatkan dan mengimbau agar para nelayan memiliki Asuransi Nelayan (hubungi Penyuluh Perikanan atau bicara dengan Manajer TPI setempat).

"Hal ini untuk mengurangi beban keluarga jika terjadi musibah seperti ini. Sebelum melaut perhatikan kondisi laut jangan nekad apabila memang cuaca buruk, tengah terjadi gelombang tinggi dan cuaca tidak memungkinkan," katanya.

Baca Juga: Bupati Pandeglang Sampaikan Kabar Gembira, Ujung Kulon Segera Ditetapkan Menjadi Geopark Nasional

Plt. Kepala Bidang Perikanan Nuridawati Yanuar menambahkan, kalau dirinya selalu mengupdate informasi di Grup Whatsapp Manajer TPI dalam sehari saja  2-3 kali menginformasikan update cuaca dari BMKG.

"Hal ini agar para Manajer menyampaikan kepada para nelayan bukan sekedar asal kirim-kirim saja. Memang kejadian seperti ini diluar kendali kita, setidaknya jika para nelayan mengetahui informasi cuaca terkini akan lebih berhati-hati lagi dan mempertimbangkan apakah turun melaut atau tidak," katanya.

Baca Juga: Nelayan Harus Miliki Asuransi

Manajer TPI (Tempat Pelelangan Ikan) Taman Jaya Kecamatan Sumur Boya, saat dihubungi menuturkan, sampai saat ini korban belum ditemukan dan proses pencarian oleh para Nelayan dan Pol Air terus dilakukan.

"Sedangkan dirinya sebagai Manajer TPI tengah berada di rumah Korban untuk memberikan dukungan moril kepada keluarga korban yang tengah berduka dan mengurus ha-hal yang berkaitan dengan kenelayanan seperti asuransi nelayan dan lain-lain," ujarnya.***

Editor: Kasiridho

Tags

Terkini

Terpopuler