Mengenang Alun-alun Rangkasbitung Lebak, Arena Bermain Anak-anak hingga Kucing-kucingan dengan Petugas Tibum

19 Juni 2021, 10:29 WIB
Kondisi Alun-alun Rangkasbitung Lebak yang dulu menjadi tempat anak-anak bermain bola sehingga harus kucing-kucingan dengan petugas ketertiban umum (Tibum) /Kabar Banten/Purnama Irawan/

KABAR BANTEN - Alun-alun Rangkasbitung yang berada di Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, pada tahun 1990-an dijaga ketat oleh Petugas Tibum (Ketertiban Umum).

Petugas Tibum yang saat ini menjadi Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) pada saat itu sering mengejar anak-anak tengah bermain bola di tengah lapang Alun-alun Rangkasbitung.

Anak-anak tidak diperkenankan bermain bola oleh Tibum karena dapat merusak hamparan rumput hijau di Alun-alun Rangkasbitung yang menjadi tempat pelaksanaan upacara acara kenegaraan maupun acara resmi.

Baca Juga: PT PN III Diduga Abaikan Surat Pemkab Lebak Perihal Permohonan Pinjam Pakai Lahan untuk Rumah Sakit

"Kalau dulu, tahun 1980-1990-an,
Alun - alun Rangkasbitung ini dijaga ketat sama Tibum. Kita enggak bisa bebas bermain," kata Warga Rangkasbitung, Norman kepada KabarBanten.com, Sabtu, 19 Juni 2021.

Terutama bermain sepak bola. Kalau ketahun langsung dikejar sama Tibum.

"Kalau saya sama temen - temen suka main kucing-kucingan sama Tibum. Kalau ketahuan langsung lari nanti balik lagi ketika dirasa sudah aman," katanya.

Baca Juga: Ingin Melamar Gadis Baduy? Ketahui Dahulu Prosesi Adatnya

Pada saat itu, Tibum termasuk orang yang ditakuti sama anak-anak. Soalnya suka marahin dan ngejar anak-anak yang tengah bermain bola di lapangan alun-alun.

"Kalau lagi ngejar itu, Tibum suka bawa pentungan. Kalau ngejar ya kita langsung lari terbirit-birit," katanya.

Norman mengungkapkan, banyak kenangan tidak terlupakan di Alun-alun Rangkasbitung ini. Tapi yang selalu terngiang-ngiang dan seru saat dikejar-kejar sama Tibum.

Baca Juga: Kampung Cuping Terisolir, Ketua Dewan Lebak Terobos Jalan Longsor

"Seru karena kita bisa lolos dari kejaran dan ketawa bersama teman-teman," katanya.

Di masa itu, Norman mengakui, belum begitu mengerti kenapa bermain bola dilarang. Apalagi saat kondisi hujan.

"Ternyata Tibum itu menjaga rumput yang dirawat agar tidak rusak. Kalau dipake main bola, ya jelas rusak apalagi pas hujan," katanya.

Baca Juga: Liburan di Kampung Korea, Bupati Pandeglang Ajak Wisatawan Berkunjung, Ini Lokasinya

Ketika ditanya bagaimana melihat kondisi Alun -alun sekarang ini. Kalau sekarang memang terlihat lebih Indah dan rapi serta lebih leluasa dan bebas bermain.

"Kalau dulu Tibum itu ngejar anak-anak yang main bola. Sekarang ini yang saya lihat bubarin orang berkerumun karena Covid-19 dan PKL," katanya.

Baca Juga: Jadwal Piala Eropa 2020 Malam Ini: Laga di Grup Neraka EURO 2020, Hungaria vs Perancis, Portugal vs Jerman

Warga Rangkasbitung Lainnya, Hudri menambahkan, banyak kenangan Indah di Alun -alun Rangkasbitung.

"Kenangan sama si Dia semasa SMA. Jalan bareng sambil menikmati suasana Alun-alun yang saat itu banyak ditumbuhi pohon besar dan rimbun menambah suasana alam yang Indah," katanya.***

Editor: Maksuni Husen

Tags

Terkini

Terpopuler