Sosialisasi Zakat, Baznas Banten Ajak Milenial Bangun Ekonomi Umat

12 Oktober 2021, 16:40 WIB
Sosialisasi zakat yang dilakukan Baznas Banten, di Aula Rektorat UIN SMH Banten, Selasa 12 Oktober 2021. /Kabar Banten/Denis Asria

KABAR BANTEN - Wakil Ketua 1 Badan Amil Zakat Nasional atau Baznas Banten Zaenal Abidin Syuja'i mengatakan, zakat selama ini belum mendapatkan perhatian.

Oleh karena itu, Baznas Banten melakukan upaya untuk menyosialisasikan zakat dikalangan umat Islam dan terutama di kalangan milenial atau mahasiswa.

Wakil Ketua 1 Baznas Banten tersebut menyampaikan dari sisi kecerdasan, usia 17-35 tahun akan lebih terbuka dan kritis terhadap persoalan zakat.

Mahasiswa atau kaum milenial, kata dia, akan menjadi pimpinan masa depan sehingga diharapkan dengan program zakat dapat memahami persoalan kemudian pentingnya zakat dalam membangun ekonomi umat.

"Ini bisa menjadi bekal untuk mereka ketika nanti sudah menjadi pejabat-pejabat tertentu, sehingga menjadi background bagi mereka, bagaimana zakat ini menjadi sebagai salah satu ekonomi umat," ujar Zainal usai kegiatan 'Zakat Goes to Campus' di Aula Rektorat Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten, Selasa 12 Oktober 2021.

Baca Juga: Target Penerimaan Zakat Kurang Rp2 Miliar, Baznas Kabupaten Serang Sasar Serikat Pekerja

Zainal berharap keterlibatan kaum milenial baik dalam kontek zakat pribadi ataupun sosialisasi dapat menyadarkan umat, sehingga kesejahteraan yang diharapkan sesuai dengan yang diinginkan.

"Bagaimana kita membangkitkan masyarakat untuk membantu fakir miskin dan mendorong kesejahteraan yang lebih baik lagi," ujarnya.

Menurut dia, kaum milenial disamping memiliki pendidikan yang cukup bagus, diharapkan ke depan menjadi tokoh atau pejabat.

Selain itu, lewat kaum milenial tersebut diharapkan menyadarkan umat yang benar-benar mampu untuk menunaikan zakat.

"Kami ingin menumbuhkan kesadaran kaum milenial akan pentingnya zakat. Zakat ditentukan dua hal yakni Nisab yang merupakan batasan minimal harta yang wajib dikenakan dan Haul merupakan batasan waktu satu tahun hijriyah," ujar Zainal.

Baca Juga: Baznas Banten Gelar Pelatihan Pemulasaraan Jenazah Covid-19

Sementara itu, Wakil Ketua III Baznas Banten, Ace Sumirsa Ali mengatakan, ada delapan golongan orang penerima zakat yakni fakir, miskin, amil, mu'allaf, riqab, gharim, fisabilillah dan ibnu sabil.

Dari delapan penerima zakat tersebut, kata dia, Baznas Banten membagi 5 program yakni bidang ekonomi, kesehatan, pendidikan, dakwah dan kemanusiaan.

"Dibidang kesehatan kami memberikan bantuan penanganan terhadap keluarga miskin yang kesulitan dalam membayar kesehatan, kemudian dibidang pendidikan kami memberikan beasiswa baik untuk pelajar ataupun mahasiswa," ujarnya.

Baca Juga: Membayar Zakat Fitrah dengan Uang? Berikut Pendapat Dua Kelompok Ulama Madzhab

Kemudian, dibidang kemanusiaan seperti penanganan rumah tidak layak huni, atau misalnya ada kebencanaan kemudian memulangkan orang yang tidak bisa pulang dari perantauan.

Lalu, dibidang dakwah membantu dai, terutama di daerah terpencil untuk membantu operasional atau beasiswa untuk ustad atau kiyai yang ingin melanjutkan pendidikan.

"Kami berharap kaum milenial ini menjadin influencer zakat, kami kekurangan tenaga sehingga diharapkan mahasiswa punya kecintaan terhadap zakat dan mau menyosialisaikan zakat kepada masyarakat," tuturnya.***

Editor: Kasiridho

Tags

Terkini

Terpopuler