Jelang Nataru di Kabupaten Serang, Wabup Minta Dishub dan Polres Koordinasi Petakan Titik Macet Daerah Wisata

8 Desember 2022, 10:46 WIB
Wakil Bupati atau Wabup Serang Pandji Tirtayasa saat memimpin rapat Forkopimda di pendopo Bupati Serang, Kamis 8 Desember 2022. /Dindin Hasanudin/Kabar Banten


KABAR BANTEN - Wakil Bupati atau Wabup Serang Pandji Tirtayasa meminta Dinas Perhubungan atau Dishub dan Polres agar segera berkoordinasi.

Hal tersebut dilakukan sebagai upaya persiapan menjelang libur natal dan tahun baru atau Nataru yang sudah didepan mata.

Wakil Bupati Serang Pandji Tirtayasa mengatakan, biasanya frekuensi lalu lintas jelang Natal tahun baru terjadi pada 22 -26 Desember 2022 dan pada 29 Desember 2022 sampai 1 Januari 2023.

Baca Juga: UMK 2023 Kabupaten Serang Naik Rp266 Ribu, Begini Kata Disnakertrans

"Biasanya itu terjadi frekuensi lalu lintas dan kerumunan di destinasi wisata," ujarnya dalam rapat Forkopimda di pendopo Bupati Serang, Kamis 8 Desember 2022.

Ia mengatakan, upaya yang harus dilakukan adalah menjaga memelihara dan mengamankan destinasi wisata serta melancarkan arus lalu lintas saat terjadi frekuensi tinggi di Anyer dan wisata lainnya.

"Identifikasi titik kemacetan, tempatkan pos pengamanan yang mobile dan permanen," ucapnya.

Ia berharap Dishub dan Polres berkoordinasi untuk menanggulangi dan mengamankan frekuensi lalu lintas yang akan meningkat pada 22-26 Desember dan 29 Desember sampai Januari.

"Diidentifikasi kecamatan mana dan berapa personel yang dibutuhkan untuk mengamankan," katanya.

Baca Juga: 10 Pertanyaan Asah Otak Tentang Ibukota Provinsi di Indonesia

Selain itu perlu diwaspadai pula jika pada bulan yang berakhiran ber ber biasanya terjadi hujan deras.

Biasanya hujan dengan intensitas tinggi terjadi pada September sampai tahun baru Imlek.

"Hal yang harus diwaspadai bagaimana antisipasi kemungkinan bencana alam yang diakibatkan frekuensi hujan," ucapnya.

Saat ini Pemkab sudah memetakan wilayah banjir dan longsor, titik-titik tersebut harus diwaspadai agar bencana alam ketika terjadi bisa diminimalisir kerugiannya.

"Bencana susah dilawan dan susah diprediksi tapi minimalkan korban jika terjadi bencana. Saya minta BPBD ambil langkah strategis untuk amankan di lapangan," tuturnya. ***

Editor: Yomanti

Tags

Terkini

Terpopuler