Pantas Saja Angka Kasus Stunting di Lebak Masih Tinggi, Ternyata Segini Tingkat Konsumsi Ikannya

13 Februari 2023, 06:35 WIB
Prevalensi stunting di Banten tahun 2022 berdasarkan data SSGI. /Dokumen BKKBN Banten

KABAR BANTEN - Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Lebak terus berupaya menekan angka stunting di Lebak, salah satunya dengan menggalakkan konsumsi ikan.

Berdasarkan angka prevelensi angka stunting di Lebak masih berada di peringkat ketiga se-Provinsi Banten.

Masih tingginya angka stunting di Lebak salah satunya karena tingkat konsumsi ikan masyarakat masih rendah.

Berdasarkan catatan Dinas Perikanan Kabupaten Lebak, tingkat konsumsi ikan terbilang masih rendah,  bahkan angkanya pun berada di bawah angka nasional.

Baca Juga: Melalui Rumah Gizi, GMC Banten Tekan Angka Stunting di Kabupaten Lebak Banten

“Tingkat konsumsi ikan di kita masih di 38 kilogram per kapita per tahun, sementara angka nasional sudah mencapai 55 kilogram per kapita per tahun. Jadi kita masih jauh dengan nasional termasuk di provinsi,” kata Kepala Dinas Perikanan Lebak Winda Trisna Minggu 12 Februari 2023.

Selain telur, kata dia, hewan yang hidup di air ini dinilai ampuh untuk mencegah stunting dikarenakan tinggi akan protein.

Winda menyebut, beberapa program digulirkan pemerintah pusat dan daerah untuk mendorong masyarakat untuk meningkatkan konsumsi ikan sebagai upaya dalam mencegah stunting.

Baca Juga: Orang Tua Harus Tahu, Ini 3 Cara Cegah Anak Stunting

“Untuk masyarakat ada program hibah yang diusulkan melalui musrenbang, atau selain itu program bantuan benih dan pakan ikan melalui provinsi dan kementerian,” ujar Winda.

Dia  mengatakan, pada tahun ini, Dinas Perikanan kembali mendorong agar Kabupaten Lebak kembali mendapatkan program Gemar Makan Ikan dari pusat dan provinsi. Program tersebut sebelumnya sudah dilakukan di wilayah Cibadak.

“Programnya berupa produk-produk olahan ikan kita berikan ke masyarakat. Rencananya kita dorong lagi tahun ini karena melihat angka stunting kita masih cukup tinggi, kami sudah koordinasi dengan provinsi dan KKP,” jelas Winda.

Sementara itu Dinas Kesehatan ( Kabupaten Lebak,  mengoptimalkan penanganan asupan gizi untuk mencegah stunting atau anak-anak yang mengalami kekerdilan akibat gagal tumbuh.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kabupaten Lebak dr Nurul Isnaeni  mengatakan, penanganan asupan gizi dilakukan sejak remaja putri dengan aksi bergizi, yakni aktivitas fisik dan gerakan makan isi piringku dan gizi seimbang serta mengkonsumsi tablet tambah darah sepekan satu kali.

Selain itu juga ibu hamil wajib melakukan pemeriksaan kesehatan melalui puskesmas maupun fasilitas kesehatan lainnya.

Pemeriksaan kesehatan ibu hamil itu dilakukan selama enam kali untuk mengetahui kondisi kesehatan bayi dalam kandungan.

Baca Juga: Cegah Stunting, Ini Makanan Tambahan yang Mengandung Protein Hewani

Kemudian kelahiran anak pun ditangani tenaga medis puskesmas maupun fasilitas kesehatan lainnya.

Begitu juga usai persalinan, maka ibu  memberikan air susu ibu (ASI) inklusif selama enam bulan kepada bayinya.

Ibu hamil juga harus mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin dan protein hewani maupun protein nabati serta buah-buahan.

Asupan makanan gizi itu bisa dari budidaya oleh masyarakat, seperti ternak ikan, unggas juga tanaman sayuran dan buah-buahan.

 "Kami mendorong ibu hamil agar mengkonsumsi aneka makanan yang mengandung gizi agar melahirkan anak sehat dan tidak stunting," kata dr Nurul.*** 

Editor: Maksuni Husen

Tags

Terkini

Terpopuler