Jurus Pelaku UMKM Bertahan Dimasa Pandemi

6 Agustus 2020, 13:49 WIB
umkm /

KABAR BANTEN - Pandemi covid-19 masih berlangsung hingga saat ini, namun demikian masyarakat berupaya bangkit kembali dengan berbagai upaya dengan dukungan penuh pemerintah. Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) pun terus berkreasi untuk bisa bertahan dengan menggencarkan pemasaran melalui daring. 

Pelaku usaha produk enceng gondok Leko Damayanti asal Kecamatan Cipondoh misalnya. Ia menceritakan usahanya bisa bertahan karena melakukan inovasi. Pada awal masa pandemi dirinya sadar produknya bukan merupakan kebutuhan utama oleh karena itu akhirnya ia membuat rengginang.

“Namun kami tetap menjual produk utama, kemasan rengginang itu saya kemas dengan produk eceng gondok dan Alhamdulillah lancar untuk pemasukan,” tuturnya, Kamis (6/8/2020).

Baca Juga : Pandemi Covid-19, 246 UMKM di Kota Tangsel Gulung Tikar

Inovasi lain yang dilakukan yaitu membuat produk rumah cover pot. Diakuinya dalam waktu dua minggu terjual 30 kemasan.

"Saat pandemi orang banyak dirumah, hal itu saya manfaatkan dengan membuat produk rumahan dan terbukti banyak diminati karena orang banyak yang lebih perhatian pada kebersihan rumah,” katanya.

Ieko yang juga populer sebagai ratu eceng gondok menyebutkan, setelah lebaran usahanya perlahan mulai bangkit kembali. Meski sempat hanya mendapat pemasukan sebesar Rp5 juta kini telah berangsung normal.

“Di bulan Mei orderan mulai berdatangan, sempat juga ekspor ke Israel. Dan kini sudah ada pemasukan hingga 10 juta rupiah, berangsung mulai normal,” ucapnya.

Baca Juga : Dari PT Angkasa Pura II, Pelaku UMKM Dapat Dana Kemitraan Saat Pandemi

Seperti yang dilakukan pelaku UMKM yang mengusung brand Dapur Ukhti, yang bertahan dengan pola pemasaran secara daring dan terbukti efektif untuk perputaran keuangan.

“Penjualan online alhamdulillah meningkat di pandemi saat ini, terutama bulan ramadan kemarin. Kami saat ini tetap optimis, dan terus konsisten berjualan sesuai jam operasional," ujarnya Devie Fevriena Nugraeni pemilik usaha Dapur Ukhti.

Dikerjakan oleh empat orang, usaha dapur ukhti yang memproduksi cake dan frozen food ini mengakui penjualan dengan daring (online) efektif menjangkau wilayah Jabodetabek. Devie juga menerangkan bahwa saat ini pemasaran melalui daring sangat efektif dalam membantu penjualan produknya.

"Kami pasarkan dengan cara daring lewat instagram, whatsapp, endorse, iklan, dan promo. Pembeli terjauh kami bahkan ada dari kota Bandung," ucapnya.

Hal senada juga dikatakan oleh Tata Sukanta pendiri bakso beranak. Berdagang melalui media daring dianggap ampuh, melalui instagram dengan akun @baksoberanak_mrjr dagangannya laris diborong para pembeli. “Yakin bahwa badai akan berlalu serta rezeki selalu datang tanpa kita tahu dan tentunya tetap berdoa untuk dimudahkan dalam menjalankan usaha,”katanya.***

Editor: Yandri Adiyanda

Tags

Terkini

Terpopuler