13 Tahun Kota Serang, Mahasiswa : Banyak PR Belum Terselesaikan

10 Agustus 2020, 15:12 WIB
Mahasiswa berdialog dengan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Serang Syafrudin-Subadri seusai paripurna istimewa HUT ke-13 Kota Serang, Senin 10 Agustus 2020. /Rizki Putri/

KABAR BANTEN – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-13 Kota Serang diwarnai demo di depan Gedung DPRD Kota Serang, Senin 10 Agustus 2020. Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam berbagai organisasi tersebut menuntut beberapa hal terkait pekerjaan rumah (PR) yang belum terselesaikan.

Antara lain persoalan kemiskinan, optimalisasi peraturan daerah (Perda) nomor 7 tahun 2013 tentang Perlindungan Anak dan Perempuan, dan persoalan gizi buruk serta stunting yang hingga saat ini belum tertuntaskan.

"Kemudian, selesaikan target PAD, recovery pasca pandemi, peningkatan produktifitas legislatif dan legislatif jangan molor, maksimalkan pendidikan dan selesaikan tata ruang yang semrawat. Kami organisasi mahasiswa ke sini (gedung DPRD) membawa delapan tuntutan yang belum terselesaikan," kata Ketua DPC Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Serang Arman Maulana Rachman, saat audiensi di Gedung DPRD Kota Serang.

Baca Juga: HUT ke-13, Ini Deretan Capaian Kota Serang yang Dibanggakan Wali Kota

Menurutnya, selama 13 tahun berdiri banyak permasalahan yang belum tuntas. Pihaknya meminta Pemkot Serang dapat menyelesaikan dan memperbaikinya.

"Salah satunya terkait kemiskinan terstruktur yang terjadi, bahkan angka kemiskinan melonjak pesat sekitar 81 ribu kepala keluarga (KK)," ucapnya.

Hal tersebut, kata dia, tentu saja menjadi sebuah gambaran betapa bobroknya Kota Serang. Kemiskinan itu pun menjadi sumber penyebab melambungnya angka pengangguran.

Baca Juga: Doa Wali Kota Sambut Hari Jadi ke-13 Kota Serang di Masa Pandemi

"Di Kota Serang, pengangguran mencapai 10 ribu, bahkan angka kekerasan pada ana mencapai 18 kasus pada pertengahan 2020. Kemudian, gizi buruk dan stunting pun terus meningkat," katanya.

Sekretaris GMKI Cabang Serang Martin Ronaldo Pakpahan menilai, Pemkot Serang belum serius menangani persoalan-persoalan yang ada di Kota Serang.

"Seperti sampah dan angka kemiskinan di Kota Serang yang mendapat peringkat satu se Banten," katanya.

Baca Juga: Dewan Dorong Pemkot Serang Prioritaskan Bansos, Kemiskinan Diprediksi Meningkat

Selain itu, PR lama terkait sampah sampai saat ini belum terselesaikan, justru sejumlah tempat sampah di pinggir jalan telah hilang dan rusak.

"Parahnya lagi, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menyalahkan masyarakat terhadap kerusakan dan kehilangan tempat sampah tersebut," ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Serang Syafrudin mengatakan, pihaknya akan menindak lanjuti terkait pekerjaan dan permasalahan yang terjadi di Kota Serang.

"Tentunya kami pun akan menindaklanjuti tuntutan dan permasalahan yang belum selesai. Kami pun mengapresiasi mahasiswa yang memberikan kritik dan ini saya anggap sebagai kepedulian mahasiswa terhadap Kota Serang," tuturnya.***

Editor: Rifki Suharyadi

Tags

Terkini

Terpopuler