Kasus Kanker Leher Rahim di Kabupaten Serang Perlu Diwaspadai, Begini Faktor Risikonya

21 Agustus 2023, 10:15 WIB
Kepala bidang pencegahan dan pengendalian penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Serang menjelaskan terkait kanker leher rahim yang meningkat di Kabupaten Serang. /Dindin Hasanudin/Kabar Banten


KABAR BANTEN - Penyakit kanker leher rahim di wilayah Kabupaten Serang dinilai perlu diwaspadai.

Hal tersebut dikarenakan kanker leher rahim yang disebabkan Human Papiloma Virus ditemui di Kabupaten Serang.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Serang Istianah Hariyanti mengatakan kasus kanker leher rahim sudah terjadi di Kabupaten Serang.

Baca Juga: Ribuan Anak SD Kabupaten Serang Divaksin, Salah Satunya untuk Cegah Kanker Leher Rahim

Meski demikian sampai saat ini belum semua kasus terlaporkan sebab di Kabupaten Serang belum ada layanan untuk kanker.

"Nanti kalau RSDP buka layanan terapi kanker itu pasti kita akan dapat datanya lebih bagus lagi karena selama ini kita berobat ke Jakarta dan Darmais, atau RSCM," ujarnya kepada Kabar Banten Jumat 18 Agustus 2023.

Akan tetapi kata dia RSUD Banten saat ini sedang berupaya bisa membuka layanan kanker. Pihaknya pun mendorong agar layanan tersebut bisa ada di Kabupaten Serang dan Banten.

"Sehingga pasien bisa terlayani dengan lebih baik," ucapnya.

Menurut dia kangker leher rahim adalah satu satunya kanker yang diketahui penyebab nya yakni Human Papiloma Virus. Meski demikian ada faktor lain yang menjadi faktor risiko terjadinya kanker leher rahim.

"Penyebab nya human Papiloma Virus, faktor risikonya adalah sering infeksi di organ kewanitaan atau genital perempuan. Seperti keputihan, itu juga jadi faktor risiko. Kemudian bergonta ganti pasangan itu juga berisiko terjadi kangker leher rahim disamping faktor lain banyak faktor yang bisa menjadi pemicu termasuk memakan makanan bersifat karsinogenik itu juga jadi penyebabnya," tuturnya.

Berdasarkan data usia yang tentan terkena penyakit kanker leher rahim adalah diatas 40 tahun atau yang sudah melakukan hubungan seksual aktif.

"Makanya kita ada program perempuan yang sudah menikah umur 30 tahun keatas dilakukan screening dengan Instalasi visual asam asetat (IVA)," ucapnya.

Baca Juga: Wali Kota Cilegon Tak Pikirkan Sakit, Tetap Hadiri Kegiatan, Helldy Agustian: Semata-mata untuk Masyarakat

Deteksi dini kanker leher rahim tersebut dapat dilakukan dengan IVA atau dengan laboratorium.

Kemudian untuk screening, apabila diketahui mengidap kanker leher rahim perawatannya belum bisaa dilakukan di Kabupaten Serang namun harus dirujuk ke Darmais atau RSCM.

Istianah mengatakan di Kabupaten Serang kasus kanker leher rahim sempat terjadi bahkan meninggal dunia. Berdasarkan laporan ada satu pasien kangker leher rahim yang meninggal dunia.

"Kalau kasusnya ada puluhan kalau gak salah 28 kasus tahun lalu. Belum semua masuk, karena screening belum 100 persen yang harusnya discreening perempuan umur 30 tahun keatas itu kemarin screening masih rendah karena faktor harus buka ini dia malu, jadi itu kendala," ucapnya.

Untuk menyiasati hal tersebut biasanya pelayanan screening dilakukan berbarengan dengan saat pelayanan KB IUD.

"Ketika pasang KB sekaligus screening IVAA. Itu (Screening) belum memasyarakat. Mudah mudahan dengan kesadaran masyarakat mereka mau screening ketika ada kangker bisa dideteksi dini sehingga kesembuhan lebih tinggi," katanya.

Mengingat kasus tersebut sangat berbahaya, maka kanker leher rahim sangat harus diwaspadai.

"Karena kerentanan kita tinggi apalagi kalau tidak melakukan upaya pencegahan screening. Makanya kalau perempuan sudah menikah sudah melakukan hubungan seksual itu harusnya setiap tahun diwajibkan screening. Kalau diketahui stadiumnya lebih dini itu bisa disembuhkan tapi kalau sudah stadium tiga atau sudah metasfase itu sangat sulit disembuhkan dan biayanya sangat tinggi. Harus kemoterapi," ucapnya. ***

Editor: Yomanti

Tags

Terkini

Terpopuler