Pembayaran Kompensasi Warga Terdampak Reaktivasi Rel KA Rangkasbitung-Labuan Belum Jelas

13 September 2020, 12:51 WIB
Rel Kereta Api /

 

KABAR BANTEN - Penyaluran ganti rugi kepada warga terdampak reaktivasi rel kereta api (KA) Rangkasbitung-Labuan hingga kini belum jelas. Sebab, proses pembayaran ganti rugi masih menunggu ketersediaan anggaran di Kementerian Perhubungan.

Diketahui, pemerintah bakal memberikan ganti rugi kepada masyarakat yang bangunannya ditertibkan untuk reaktivasi rel KA Rangkasbitung-Labuan.

Ganti rugi diberikan secara non tunai yang besarannya disesuaikan dengan jenis danluas bangunan. Penyaluran ganti rugi pertama kali direncanakan pada April 2020. Namun akibat pandemi Covid-19 target kembali digeser pada Agustus 2020.

Baca Juga: Gawat! 19 Juta OTG Berpotensi Berkeliaran di Arena Kampanye

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Biro Bina Infrastruktur dan Sumber Daya Alam Setda Provinsi Banten Nana Suryana mengatakan, penyaluran ganti rugi kepada masyarakat yang bangunannya ditertibkan untuk reaktivasi rel kereta api Rangkasbitung - Labuan hingga kini belum dilakukan.

Kondisi ini disebabkan penyesuaian anggaran akibat pandemi Covid-19. “Semuanya belum, karena ada dampak dari pandemi Covid-19 ini,” kata Nana, kepada Kabar Banten, Ahad 13 September 2020.

Sejauh ini jadwal penyaluran ganti rugi belum dipastikan. Informasi dari kementerian kelanjutannya masih menunggu kepastian anggaran pasca pandemi Covid-19.“Info dari kementerian, masih menunggu kepastian anggaran pasca pandemi ini,” ujarnya.

Baca Juga: Update Covid-19 Kota Serang : Ibu Rumah Tangga Hingga Pedagang Terkonfirmasi Positif Corona

Dengan belum disalurkannya ganti rugi, maka proses reaktivasi belum bisa dilanjutkan ke tahapan berikutnya. Pihaknya tetap menunggu keputusan kementerian. “Iya betul (kelanjutan reaktivasi menunggu penyaluran ganti rugi),” tuturnya.

Diluar dari proyek reaktivasi, dia memastikan proyek strategis nasional (PSN) di Banten tetap berjalan. Belum ditemukan terdapat PSN yang ditunda sementara akibat pandemi Covid-19. "(PSN di Banten) masih berjalan,” katanya.

Berdasarkan catatan wartawan, reaktivasi rel kereta api Rangkasbitung-Labuan dibagi dalam dua segmen. Pertama segmen Rangkasbitung-Pandeglang memiliki panjang 18,7 kilometer dan akan direaktivasi pada Tahun Anggaran 2019-2021.Kedua segmen Pandeglang-Labuan sepanjang 37,7 kilometer pada Tahun Anggaran 2020-2022.

Baca Juga: Pilkada 2020: 63 Bakal Calon Positif Covid-19, Diduga Sering ke Jakarta Urus Dukungan Partai

Sebelumnya dia mengatakan, jumlah masyarakat yang bakal menerima kompensasi untuk segmen Rangkasbitung-Pandeglang sebanyak 900 kepala keluarga (KK). Mereka merupakan pemilik bangunan yang berdiri di atas lahan PT KAI.

"Yang dipending itu, artinya kompensasi (ganti rugi) yang akan disampaikan kepada masyarakatnya. Itu kan wabah ini dari bulan Maret jadi (proyek reaktivasi) terpengaruh juga," ujarnya.

Dia berharap, pandemi Covid-19 segera mereda sehingga seluruh proyek yangdicanangkan pemerintah dapat kembali berjalan normal.

"Kalau kita berharap wabah cepat berlalusehingga rencana kerja yang sudah ditargetkan pemerintah, termasuk juga yang sudahditunggu-tunggu masyarakat bisa berjalan," ucapnya.

Sekda Banten Al Muktabar mengatakan, di Banten terdapat 13 PSN dan seluruhnya sudah mengalami progres cukup baik. Salah satu PSN yang mengalami perkembangan baik yaitu Bendungan Sindangheula. Dia berharap kehadiran waduk dapat berdampak baik terhadap pembangunan Banten, khususnya kabupaten sekitar.***

Editor: Yomanti

Tags

Terkini

Terpopuler