95 Persen Didominasi Penerimaan dari ASN, Baznas Kabupaten Serang Tak Mampu Tembus ZIS Industri

7 Desember 2023, 10:22 WIB
Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah bersama Ketua Baznas Kabupaten Serang saat meninjau rutilahu yang dibangun dengan dana Baznas di Kramatwatu Kabupaten Serang, Kamis 6 Desember 2023. /Dindin Hasanudin/Kabar Banten


KABAR BANTEN - Badan Amil Zakat Nasional Atau Baznas Kabupaten Serang masih tetap kesulitan memaksimalkan potensi zakat infak dan sedekah atau ZIS dari luar ASN Kabupaten Serang.

Hal tersebut dikarenakan dari Rp 22 miliar yang telah diterima oleh Baznas Kabupaten Serang hingga saat ini, ZIS masih didominasi dari kalangan ASN.

Sementara potensi terbesar ZIS ada di luar ASN yakni di kalangan karyawan industri dan masyarakat yang diprediksi mencapai Rp60 miliar setahun.

Baca Juga: Masyarakat Resah, Apa yang Sebenarnya Terjadi Terkait Pengungsi Rohingya di Aceh?

Ketua Baznas Kabupaten Serang Badrudin mengatakan penerimaan zakat di Kabupaten Serang 95 persen masih dominan dari ASN.

Sementara untuk potensi perusahaan, tahun lalu pihaknya mengaku sudah berupaya optimal dengan mengundang hampir 66 perusahaan.

Undangan tersebut diserahkan oleh kepala Disnakertrans dan pelaksana kegiatannya Baznas.

"Tapi yang hadir cuma 7 perusahaan itu pun bukan pimpinannya tetapi petugas dibawah," ujarnya kepada Kabar Banten saat ditemui di Teluk Terate Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang, Rabu 6 Desember 2023.

Menurut dia, yang menjadi kendala untuk masuk ke perusahaan yakni karena kebanyakan perusahaan di Kabupaten Serang milik non muslim.

Sementara zakat yang digarap Baznas Kabupaten Serang bukan menyasar ke pemilik perusahaan tapi ke karyawan yang beragama Islam.

"Cuma karena pemilik perusahaan itu tidak ada semacam di Pemkab ada penekanan bupati, kalau di perusahaan ada penekanan dari pimpinannya akan jalan (penerimaan zakatnya)," ucapnya.

Ia seringkali menyampaikan bahwa Baznas hanya sebatas sosialisasi undang-undang. Namun di regulasinya untuk memberi sanksi bagi serikat pekerja bergaama Islam yang tidak memberikan zakat tidak ada.

"Makanya kami cuma sosialisasi mengetuk, makanya kami minta bantuan media untuk informasikan bahwa zakat kewajiban umat Islam dan zakat harus disalurkan melalui Baznas Kabupaten Serang seperti dikatakan Bupati," katanya.

Badruddin mengatakan, pihaknya pun sudah mencoba membentuk UPZ serikat pekerja di Kabupaten Serang.

Dari delapan serikat pekerja yang ada sudah terbentuk tujuh UPZ.

Akan tetapi ketika sosialisasi mereka menjanjikan berupa beras, kenyatannya tidak semudah yang direncanakan.

"Sudah terbentuk UPZ serikat pekerja, di serikat pekerja itu hanya permintaan infak sedekah Rp5.000. Kalau Rp5.000 kali jumlah karyawan ada berapa juta," ucapnya.

Baca Juga: UMK Kabupaten Serang 2024 Ditetapkan Rp4,56 juta

Disinggung apakah akan ada inovasi untuk menggaet potensi infak sedekah di industri, Ia mengaku belum ada.

Inovasi yang dijalankan masih seperti saat ini memaksimalkan UPZ desa menarik infak sedekah Rp5.000.

Diakui dia jika potensi zakat yang terbesar yakni dari masyarakat bukan ASN, tapi masyarakat di Kabupaten Serang bukan tidak mengeluarkan zakat namun berzakat sendiri.

"Makanya kami imbau agniya yang mengeluarkan zakat sendiri itu 10 persennya melalui Baznas Kabupaten Serang. Karena kalau di Baznas lebih efektif pendistribusiannya, kalau diberikan sendiri itu konsumtif satu orang dikasih Rp50 ribu habis," katanya.

Ia juga mengatakan sampai saat ini sudah ada 280 UPZ desa yang terbentuk, akan tetapi baru 3 UPZ di Lebak Wangi yang aktif.

Ia masih menunggu pada Desember ini untuk kembali melakukan sosialisasi mengetuk hati masyarakat agar mau membayar zakat infak sedekah melalui UPZ.

"Jadinya masyarakat mau bayar infaq Rp5.000, potensinya besar hampir Rp60 miliar setengahnya itu kalau penduduk ada 1,7 juta dipukul rata yang mau 1 juta saja bayar per bulan Rp5 miliar, setahun Rp60 miliar itu baru infak Rp5. 000 belum zakat. UPZ dari 280 desa belum maksimal setor, kami terus optimis mengetuk masyarakat Kabupaten Serang untuk mengeluarkan infak Rp5.000 yang diedarkan bupati. UPZ itu dibentuk tahun ini sosialisasi sudah di 29 kecamatan," ucapnya.

Sementara itu untuk tahun ini sudah ada 80 rumah yang dibangun dari Angggaran Baznas. Dengan total anggaran mencapai Rp2 miliar atau per Mustahik Rp25 juta.

"40 rumah melalui program bedah rumah Kampung Baznas diberikan di dua kecamatan, di Anyer 20 rumah, Kramatwatu 20 rumah, selain itu 27 rumah diberikan per kecamatan satu, melalui program TMMD 10 rumah, 3 cadangan. Adalagi tahun ini dari infaq ASN Kabupaten Serang terbangun 10 rumah anggaran sama perorang Rp25 juta," katanya.

Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengatakan penerimaan zakat untuk Baznas sampai saat ini baru Rp22 miliar dari target Rp24,5 mulai.

Sebab masih ada yang akan masuk dari sertifikasi guru.

"Dari anggaran Baznas yang dihimpun ini 95 persen dari ASN," ujarnya.

Sementara jumlah penduduk Kabupaten Serang saat ini luar biasa besar.

Untuk ASN saja ada 10 ribu di Kabupaten Serang, ketika dihimpun bisa mendapatkan Rp22 mulai dan tahun lalu Rp23 miliar.

"Jadi saya meminta kepada camat kades karena telah dibentuk UPZ agar dioptimalkan diajak masyarakat yang mampu untuk mengeluarkan zakat infak sedakah ke Baznas, agar tersalurkan dengan baik, karena dibuka anggaran di Baznas peruntukannya," ucapnya. ***

Editor: Yomanti

Tags

Terkini

Terpopuler