Pria Tanpa Identitas Tewas Bersimbah Darah di Tanara Serang Korban Pembunuhan, Polisi Ungkap Pengakuan Pelaku

29 Maret 2024, 15:15 WIB
Kapolres Serang AKBP Candra Sasongko di dampingi Kasat reskrim dan Kasi Humas, saat menjelaskan kronologi peristiwa pembunuhan seorang pria tanpa identitas yang ditemukan tewas bersimbah darah di Tanara Kabupaten Serang. /Dokumen Humas Polres Serang

KABAR BANTEN - ES alias Along (43 tahun) tersangka kasus pembunuhan berencana kini mendekam di Rutan Polres Serang. Raut wajah menahan sakit akibat luka tembak pada betis kiri masih terlihat jelas di wajah pedagang madu ini.

Meski terancam hukuman mati, pria warga Babakan Jempol, Desa Giri Mukti, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat ini terlihat tidak menyesali perbuatannya. Pria yang akrab disapa Abah ini mengaku puas telah menghabisi nyawa bekas karyawan ditangannya sendiri.

Apa yang menjadikan pedagang madu ini begitu dendam terhadap korban Ginanjar (30 tahun) bekas karyawan yang juga berasal dari Kabupaten Bandung Barat ?

Menurut Kapolres Serang AKBP Candra Sasongko, kepada penyidik, ES mengungkapkan memiliki dendam terhadap korban karena pernah dicaci maki bekas karyawannya di depan konsumen.

"Ketika ditagih hutang, korban malah lebih galak dan sering mengancam pelaku. Bahkan ikan milik pelaku mati diracun korban," ucap Kapolres didampingi Wakapolres Kompol Ali Rahman CP dan Kasatreskrim AKP Andi Kurniady, Kamis 28 Maret 2024.

Bahkan pada saat diminta untuk kembali bekerja di tempatnya, korban melontarkan kata-kata yang menyinggung perasaan.

"Sempat ingin melampiaskan sendiri dendamnya, namun tersangka ES tidak berani bertindak karena korban disebut memiliki ilmu kebal. Dendam kesumat ini akhirnya diceritakan kepada pelaku Ad dan Al masih DPO," kata Kapolres.

Baca Juga: Pria Tanpa Identitas Tewas Bersimbah Darah di Tanara Kabupaten Serang, Polisi Sebut Korban Pembunuhan

Dikatakan Candra Sasongko, tersangka ES kemudian meminta kedua rekannya yang diketahui sebagai residivis kasus narkoba untuk membantu menghabisi nyawa bekas anak buahnya.

Untuk memuluskan rencana jahatnya, ketiga pelaku bertemu di rumah kontrakan pelaku Es di daerah Kalodran, Kecamatan Walantaka, Kota Serang untuk membicarakan skenario jahatnya.

"Minggu 25 Matet 2024 malam, rencana jahat itupun dilakukan. Namun untuk menghilangkan rasa takut, pelaku terlebih dahulu mengonsumsi pil koplo jenis hexymer masing-masing 10 butir," kata Condro Sasongko.

Setelah mengkonsumsi pil koplo, para pelaku mulai melakukan tugasnya masing-masing.

"Al yang bertugas berpura-pura ingin membeli madu kemudian menghubungi korban. Korban menyanggupi karena Al ingin membeli madu dalam jumlah yang banyak," ujarnya.

Baca Juga: Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Desa Bendung Tanara Kabupaten Serang

Karena tidak curiga jika itu adalah jebakan, lanjut Kapolres, korban yang membawa 10 botol madu sesuai pesanan kemudian menemui Al di tempat yang sudah disepakati yaitu di daerah Balaraja.

"Karena korban memiliki keahlian memijat, Al berpura-pura meminta dan mengajak korban ke rumahnya untuk mengobati orangtuanya yang sakit. Karena tidak curiga jika itu bagian dari rencana jahat, korban menuruti permintaan Al," kata mantan Kasubdit Tipidter Ditreskrimsus Polda Banten.

Seperti yang sudah direncanakan, sekitar pukul 00.30, korban yang dibonceng motor Honda Beat kemudian dibawa melintasi lokasi tempat tersangka Es dan Ad yang telah menunggu di tempat yang gelap gulita dan jauh dari perkampungan.

"Begitu motor yang ditumpangi korban akan melintas, pelaku Es dan Ad muncul dari semak-semak dengan menggunakan sebo atau penutup wajah layaknya aksi kawanan begal," ucap Condro Sasongko.

Tanpa berkata sepatah katapun, Es langsung menyabetkan goloknya dan mengenai wajah korban. Korban jatuh tersungkur namun sempat berupaya melarikan diri. Namun Es yang memiliki dendam kesumat mengejar dan kembali mengayunkan golok nya ke arah betis korban.

"Korban sempat bangkit duduk namun pelaku kembali menghujani bacokan ke arah kepala hingga korban tersungkur tewas seketika," jelasnya.

Usai melampiaskan dendamnya, para pelaku pergi meninggalkan korban yang tergeletak bersimbah darah di pinggir jalan. Pelaku Es sempat mampir ke Pulau Cangkir untuk membuang golok serta mencuci pakaian yang dikenakan karena dipenuhi bercak darah.

"Setelah itu, pelaku Es sempat mampir ke rumah kerabatnya di Tangerang sebelum berniat kabur ke kampung halamannya. Namun saat menunggu kendaraan di daerah Kalideres, pelaku berhasil diringkus Tim Resmob," tandasnya.

Beberapa jam kemudian, pelaku Ad berhasil diringkus di rumah kontrakan pelaku Es di daerah Kalodran, Kecamatan Walantaka, Kota Serang. Namun pelaku lainnya yaitu Al (DPO) tidak berada di kontrakan, begitupun di rumahnya di Kelurahan Kaligandu.

"Dua pelaku sudah ditangkap dan saat ini Tim Resmob masih melakukan pengejaran terhadap Al yang melarikan diri," tegasnya.***

 

Editor: Kasiridho

Tags

Terkini

Terpopuler