Ini Bocoran Materi Ati-Sokhidin pada Debat Kandidat Pilkada Cilegon

21 November 2020, 09:49 WIB
Paslon Ati Marliati - Sokhidin saat pengundian nomor urut Pilkada Kota Cilegon. /Dok. Kabar Banten/

KABAR BANTEN - Debat perdana pasangan calon (paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cilegon digelar di salah satu televisi swasta di Jakarta, Sabtu 21 November 2021.

Pada debat dengan tema 'Kota Industri Untuk Semua' ini, pasangan Calon Wali Kota Cilegon Nomor Urut 2 Ratu Ati Marliati - Sokhidin memberikan sedikit bocoran tentang apa yang akan mereka sampaikan pada acara tersebut.

Ratu Ati Marliati mengatakan, isu pengangguran merupakan hal pertama yang akan ia angkat. Keberadaan industri sejauh ini dinilai belum berbanding lurus dengan angka pengangguran.

Baca Juga: Pilkada Cilegon, KPPS Wajib Jalani Rapid Test

"Ini yang akan kami perjuangkan. Saya dengan Pak Sokhidin memiliki program unggulan khususnya untuk menurunkan angka pengangguran," katanya, Sabtu 21 November 2020.

Ratu Ati mengatakan, berdasarkan publikasi BPS 2019, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kota Cilegon 9,64 persen. 

Sementara di 2020 meningkat menjadi 12,69, dimana pada level Provinsi Banten, menempati urutan kedua setelah Kota Tangerang.

Baca Juga: Jadi Barista, Sokhidin Perlihatkan Skill di Depan Ratu Ati Marliati

”Tidak dapat dipungkiri bahwa pandemi Covid-19 memberikan dampak terhadap berbagai sektor perekonomian, sehingga bertambahnya angkatan kerja yang menganggur,” ujar Ratu Ati.

Faktor utama yang menjadi penyebab hal tersebut, lanjutnya, disebabkan oleh beberapa hal. Mulai dari terbatasnya lapangan kerja, karakteristik industri yang ada di Cilegon lebih bersifat padat modal dan berteknologi tinggi.

Baca Juga: Debat Kandidat Pilkada Kota Cilegon 2020, Iye Iman Rohiman-Awab Siap Beri Kejutan

"Selain itu, juga didominasi oleh perusahaan asing yang berskala besar," tuturnya.

Selanjutnya, sumber daya utama ekonomi yang tersedia di Kota Cilegon ialah ekonomi non-ekstraktif, yaitu membutuhkan keahlian dan kompetensi spesifik. 

Karena itu Cilegon menghadapi persoalan terbatasnya tenaga kerja yang memiliki skill yang linier dengan kebutuhan pasar kerja industri padat modal.

Baca Juga: Lian Firman Tampung Aspirasi Pelaku UMKM

"Masih rendahnya jumlah entrepreneur di sektor ekonomi kreatif yang terintegrasi dengan dunia digital, juga persoalan yang cukup penting," ucapnya.

Ratu Ati mengatakan, dirinya bersama Sokhidin memiliki sejumlah rencana. Pertama meningkatkan kemudahan berinvestasi melalui proses perijinan yang terintegrasi di mall pelayanan publik.

Baca Juga: Pilkada Kota Cilegon 2020: Debat Kandidat, Helldy Agustian-Sanuji Pentamarta Janjikan yang Terbaik

“Kedua meningkatkan kompetensi tenaga kerja, melalui program pelatihan bersertifikasi standar nasional dengan pola ‘vocational training’ dan perluasan beasiswa perguruan tinggi dengan sharing pendanaan antara pemerintah dan dunia usaha, dengan sasaran siswa-siswa lulusan sekolah menengah yang memiliki prestasi yang baik," kata dia.

"Terkait hal ini perlu diperkuat dengan regulasi yang mengatur tentang peran masing-masing stakeholder dalam peningkatan kompetensi tenaga kerja daerah,” katanya, menambahkan.

Baca Juga: Pilkada Kota Cilegon 2020: KPU Cilegon Buka Seleksi Calon Anggota KPPS, Ini Syaratnya

Program ketiga meningkatkan kewirausahaan dan daya saing usaha mikro kecil, melalui training kewirausahaan dan memfasilitasi peningkatan daya saing produk (perijinan, kemasan), pemasaran (digital marketing), serta permodalan disertai dengan pendampingan usaha yang berkelanjutan.

“Perlu kami sampaikan bahwa melalui BLUD PEM, dari tahun 2002 hingga tahun 2020 pemerintah daerah telah mengalokasikan perguliran modal sebanyak Rp4,68 miliar, untuk 2.576 perintisan usaha serta Rp28,7 miliar, untuk 6.396 penguatan usaha, dengan NPL (net performance loan) hanya sebesar 2,1 persen,” ujarnya.

Baca Juga: Jelang Debat Paslon Pilkada Kota Cilegon, Ini yang Disiapkan Paslon Mulia

Program keempat menumbuhkan ekonomi kreatif melalui optimalisasi event-event wisata berkarakteristik lokal (antara lain golok day, panjang mulud, Cilegon Ethnic Carnival, Krakatau Sail, serta event-event seni budaya lokal) serta wisata alam berkarakteristik lokal (antara lain wisata kampung Cipala, griye budaye lingkungan penauan serta wisata agro Cikerai).

Kompetensi tenaga kerja yang harus disiapkan antara lain kompetensi tenaga kerja yang memiliki skill yang dibutuhkan oleh pasar kerja, baik dari sisi soft skill (mental, karakter) maupun hard skill (kemampuan teknis), yang dihasilkan dari kolaboratif program pelatihan antara antara pemerintah, dunia usaha dan dunia akademik.

Baca Juga: Ratu Ati Marliati-Sokhidin Dapat Dukungan Buruh

“Kedua kompetensi kewirausahaan/entrepreneurship yang dapat diperoleh secara mudah melalui workshop-workshop di setiap kecamatan sebagai pusat pelatihan kewirausahaan,” tuturnya.

Selain itu, upaya meminimalisir angka pengangguran itu dengan pemantapan ekonomi daerah yang mandiri melalui program 4E. Program 4E itu, kata Ratu Ati, pertama penguatan ekonomi kerakyatan dengan arah program dan target strategis berupa pemantapan ketahanan pangan dan ternak melalui optimalisasi sumber daya manusia dan tekhnologi pertanian-peternakan yang tertuang dalam program Agro Cilegon Sukses.

Baca Juga: Pilkada Kota Cilegon 2020: Debat Paslon Digelar 2 Kali, Ini Jadwal dan Syaratnya

Selain itu, pemantapan ketahanan bahari melalui program Nelayan Cilegon Sukses dan peningkatan daya beli masyarakat melalui pengembangan pasar rakyat dan peningkatan manajemen city logistic.

“Kedua menumbuhkembangkan ekonomi kreatif dengan arah program dan target strategis berupa peningkatan dan pengembangan produk UMKM dengan standar ekspor, meningkatan dan pengembangan promosi, branding dan marketing industri kreatif melalui Cilegon Creative Hub,” ucapnya.

Baca Juga: Dampak Covid-19, Pemkot Cilegon Evaluasi Pemulihan Ekonomi

Pasangan ini juga akan membangun Youth Centre sebagai pusat riset, edukasi dan pengembangan UMKM di Cilegon. Serta peningkatan industri pariwisata melalui pengembangan nature tourism, eco-tourism, cultural-sport tourism.

"Selain itu, peningkatan jumlah event tahunan berlandaskan kearifan lokal, komunitas milenial dan festival keagamaan” katanya.***

Editor: Rifki Suharyadi

Tags

Terkini

Terpopuler