Pedagang Mogok Jualan, Tim Gabungan Gelar Operasi Pasar Daging Sapi di Rau Kota Serang

- 22 Januari 2021, 11:48 WIB
Sejumlah warga membeli daging saat operasi pasar daging murah di Kawasan Pasar Induk Rau, Kota Serang, Jumat 22 Januari 2021
Sejumlah warga membeli daging saat operasi pasar daging murah di Kawasan Pasar Induk Rau, Kota Serang, Jumat 22 Januari 2021 /M. Hashemi Rafsanjani/

KABAR BANTEN - Tim gabungan, Pemerintah Kota Serang bersama Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Sub Divre Serang melakukan operasi pasar daging sapi beku di Pasar Induk Rau (PIR), Jumat 22 Januari 2021.

Hal itu sebagai antisipasi kelangkaan persediaan dan kenaikan harga daging di pasaran.

Diketahui para pedagang daging di Banten, khususnya Kota Serang menutup kiosnya atau mogok jualan mulai Kamis 21 Januari 2021 malam hingga Selasa 26 Januari 2021. 

Baca Juga: Protes Harga Daging Sapi Naik Terus, Pedagang Ancam Mogok Massal

Hal tersebut sebagai bentuk penolakan kenaikan harga daging yang terus merangkak naik hampir setiap hari.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pasar pada Dinas Perdagangan Industri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperdaginkop UKM) Kota Serang Muhammad Zen mengatakan, Pemkot Serang menyediakan 300 kilogram daging beku untuk mengantisipasi kebutuhan masyarakat.

Baca Juga: Langgar PPKM, Tempat Usaha di Tangerang Disanksi Teguran, Denda Rp25 Juta hingga Disegel

Dalam operasi pasar tersebut, harga daging kerbau beku dibanderol seharga Rp80.000 per kilogram, sementara daging sapi beku Rp95.000 per kilogram.

Harga tersebut sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) khusus penjualan daging beku

Baca Juga: Bantuan Santri dan Ustaz Pesantren Tahun 2021, Persiapkan Sekarang!

"Kami menurunkan 300 kilo daging beku, yang terdiri dari 200 kilogram daging sapi beku, dan 100 kilogram daging kerbau. Kami juga antisipasi adanya kelangkaan daging karena para pedagang daging di pasar hari ini mogok berjualan," kata Zen, saat ditemui di Pasar Rau, Jumat 22 Januari 2021.

Menurutnya, kelangkaan daging di pasaran tidak berpengaruh besar terhadap konsumsi masyarakat. Sebab masih banyak alternatif lain yang bisa dipilih oleh masyarakat untuk konsumsi. 

Baca Juga: Atasi Kenaikan Harga Daging Sapi, Pemkot Tangerang Minta Pemerintah Pusat Turun Tangan

"Seperti ayam dan ikan, jadi tidak terlalu besar dampaknya. Kemudian, daging juga kan biasanya yang mengkonsumsi dari kalangan menengah atas," ujarnya.

Dia menuturkan, animo masyarakat pada operasi pasar daging juga tidak terlalu besar seperti pada operasi pasar gula dan beras yang menjadi kebutuhan pokok. 

Baca Juga: Harga Sapi Tinggi, Pelaku RPH di Tangerang Mogok 3 Hari, Dukung Aksi Protes Pedagang Daging Sapi

"Tidak terlalu berpengaruh dengan adanya hal tersebut. Animo masyarakat juga kurang terhadap daging. Sekarang saja baru sekitar 100 kilo dan dinominasi daging kerbau yang terjual," ucapnya.

Seorang pembeli asal Kabupaten Serang, Sutini mengaku biasanya membeli daging segar dibandingkan daging beku. 

Baca Juga: Bantu Korban Bencana, ACT Kirim Kapal Kemanusiaan ke Sulawesi Barat

"Biasanya daging segar, tapi ini mau coba daging sapi beku, dan kebetulan ada di luar pasar dan harganya juga cukup murah jadi beli di sini (operasi pasar)," tuturnya.

Sebelumnya dia membeli daging sapi dengan harga Rp120.000 per kilogram. 

"Terakhir itu memang sudah naik Rp120.000 per kilonya. Makanya ini kebetulan saya mau ada acara, dan melihat ada daging beku yang dijual Bulog dengan harga yang agak murah," katanya.

Baca Juga: Kotak Amal Masjid Dicuri, Warga tak Lapor Polisi, Cukup Ngaji Yasin Saja 

Pembeli lainnya, Nurmah mengatakan, biasa membeli daging sapi beku karena keawetan dan harganya yang lebih murah dibanding daging segar.

"Tergantung kebutuhannya, soalnya buat makan sendiri. Kadang beli daging yang segar, kadang beli yang beku, dan memang lebih murah dan awet yang beku," ujarnya. ***

Editor: Rifki Suharyadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah