KABAR BANTEN - Kuasa Allah SWT memang tiada batas. Melalui erupsi Gunung Anak Krakatau, para warga di kampung nelayan Tanjung Peni Kelurahan Warnasari Kecamatan Citangkil Kota Cilegon terhindar dari ancaman kelaparan selama beberapa bulan terakhir.
Usai berbulan-bulan mengalami paceklik karena cuaca buruk, para nelayan ini betul-betul kesulitan untuk menjalani hidup. Namun dengan kuasa Allah, para nelayan bisa mencari nafkah melalui muntahan erupsi Gunung Anak Krakatau.
Para nelayan yang kesulitan mencari ikan, kini beralih profesi sebagai pengumpul batu apung Gunung Anak Krakatau.
Baca Juga : Hujan Deras dan Angin Kencang Landa Kota Cilegon, Atap Rumah Warga Terbang
Untuk diketahui, Kampung Nelayan Tanjung Peni, di Kelurahan Warnasari, Kecamatan Citangkil, merupakan kampung nelayan terakhir di Kota Cilegon.
Keberadaan kampung nelayan ini pun terancam hilang. Nasib mereka tergantung pada itikad baik PT Chandra Asri, setelah perusahaan petrochemical ini membeli lahan Tanjung Peni dari perusahaan kebanggaan bangsa di Kota Cilegon, PT Krakatau Steel (KS).
Tidak hanya pada persoalan lahan, nasib para nelayan pun beberapa bulan terakhir tengah terpuruk. Cuaca buruk akibat dampak La Nina, membuat para nelayan tidak bisa melaut.
Puluhan kepala keluarga di kampung ini pun terancam bencana kelaparan. Terlebih pemerintah setempat telah lama tidak menengok mereka, apalagi menyalurkan bantuan sembako.