Ponpes di Cikande Kabupaten Serang Terendam Banjir Diduga Disertai Limbah B3, Santri Alami Gatal-gatal

- 10 Februari 2021, 15:40 WIB
Kondisi Ponpes Salafi Al-Jauhariyah di Kampung Cibereum Desa Cikande Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang yang terendam banjir disertai limbah B3, Rabu 10 Februari 2021.
Kondisi Ponpes Salafi Al-Jauhariyah di Kampung Cibereum Desa Cikande Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang yang terendam banjir disertai limbah B3, Rabu 10 Februari 2021. /Dok Pemilik Ponpes/


KABAR BANTEN - Pondok pesantren atau Ponpes salafi Al-Jauhariyah di Kampung Cibeureum, Desa Cikande, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang sudah sepekan terendam banjir, air banjir diduga disertai limbah bahan berbahaya dan beracun atau B3.

Limbah yang diduga berasal dari tiga perusahaan di sekitar Ponpes itu membuat sejumlah santri mengalami gatal-gatal.

Pengasuh pondok pesantren salafi Al-Jauhariyah di Cikande Ade Kurniawan mengatakan, limbah B3 tersebut masuk ke areal ponpes karena terdorong air banjir.

Baca Juga: 224 Tahun Silam, Gempa Megathrust Mentawai Disertai Tsunami di Padang Tewaskan 300 Orang

Sebab didekat ponpes ada pembuangan limbah dari tiga perusahaan yang mengapitnya.

"Air sungai meluap dan Ponpes diapit tiga perusahaan. Sungainya Cidurian (yang meluap) kalau bahasa kitanya susukan (sungai kecil). Itu lewat situ limbah B3 nya," ujarnya kepada Kabar Banten, Rabu 10 Februari 2021.

Baca Juga: Ratusan Ekor Puyuh di Lebak Mati Mendadak, Tim Surveilans Langsung Bergerak, Ini Hasilnya

Ia mengatakan, limbah tersebut sangat berbau menyengat. Bahkan dampaknya membuat sejumlah santri mengalami gatal-gatal.

Baca Juga: Kronologi Meninggalnya Ustaz Maaher Akhirnya Diungkap, Sempat Menolak Dirawat Kembali, Polisi Tutupi Soal Ini

"Ada tiga orang santri gatal-gatal. Kan kita ngapa-ngapain harus ngoyok karena kebanjiran. Kalau di total santri ada 15, cuma lagi pada pulang. Waktu kejadian ada tiga orang," ucapnya.

Baca Juga: Peringatan HPN 2021 di Pandeglang, Irna Narulita: Subhanallah, Tugasnya Ikuti Jejak Abdullah bin Abu Bakar

Ade menjelaskan, Ponpes sudah sepekan terendam banjir. ketinggian banjir sampai merendam setengah bangunan kobong dan majelis.

Walau saat ini kondisinya sudah mulai surut namun bekas banjir tersebut masih tercium bau menyengat.

Baca Juga: Bupati Serang Tinjau Kawasan Kediaman Wapres Maruf Amin di Tanara, Ada Sejumlah Pembangunan, Begini Kondisinya

"Sekarang sudah surut aja masih kecium baunya, sudah bau banget. Kalau enggak disiram air hujan, bau bekasnya ( banjir ) itu," tuturnya.

Pihaknya pun berharap agar perusahaan terkait bisa melakukan pemulihan lingkungan dengan cara pengurugan dan pengedaman.

Baca Juga: Milenial Skakmat Pemerintah Soal Pemilu 2024, Jika Alasannya Pandemi, PMI Ungkit Pilkada 2020 dan Vaksinasi

Namun untuk keinginan ini rekomendasi dari perusahaan baru sebatas rapat dan diskusi dengan desa.

Baca Juga: Pemain Top 10 Ramai-ramai Mundur, Swiss Open Jadi Ajang Pembuktian Atlet Pelapis Pelatnas

"Nanti hari Rabu rapat lagi, jadi keputusan di hari Rabu memang kami sering kena banjir rutin sudah sejak saya tinggal disini enam tahun, limbah ini sangat menggangu. Setiap banjir selalu ikut," katanya.

Ade juga memohon kepada dinas lingkungan hidup (DLH) agar bisa membantu mengatasi masalah tersebut.***

Editor: Yomanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x