Suku Baduy Punya Golok Sulangkar, Dikenal Sangat Ampuh, Asalkan tak Langgar Pantangan Ini

- 18 Februari 2021, 06:26 WIB
Kapolda Banten Irjen Pol Rudy Heriyanto menerima sebilah golok surangkal dari Jaro Kanekes Saija di Kampung Cijahe, Desa Keboncau, Kecamatam Bojongmanik, Sabtu 16 Januari 2021.
Kapolda Banten Irjen Pol Rudy Heriyanto menerima sebilah golok surangkal dari Jaro Kanekes Saija di Kampung Cijahe, Desa Keboncau, Kecamatam Bojongmanik, Sabtu 16 Januari 2021. /Purnama/

KABAR BANTEN - Warga Suku Baduy di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak sangatlah mandiri.

Kemandirian warga Suku Baduy terlihat dari aktivitas sehari-harinya dari mulai bercocok tanam, hingga membuat kerajinan tangan bahkan hingga pekakas pertanian.

Alat-alat pertanian juga dibuat sendiri oleh Suku Baduy, seperti kored, golok. Khusus pembuatan golok di Perkampungan Baduy ada yang menarik dan perlu untuk diketahui.

"Karena tidak semua pande-pande besi bisa melakukannya," kata Kepala Museum Multatuli Lebak Ubaidillah Muchtar yang mengutip dari buku berjudul Potret Kehidupan Masyarakat Baduy karya Djoewisno MS, kepada KabarBanten.com, Rabu, 17 Februari 2021.

Baca Juga: Lantik Ratusan Pejabat, Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya Tekankan Tipikal Aparatur Seperti Ini

Lebih lanjut Ubaidillah menjelaskan, untuk pembuatan golok yang terkenal berada di kampung Batu Beulah. Pujangga tempanya Dainci (almarhum), sekarang ini kebolehannya turun kepada anaknya Jaki. 

Dari hasil tempaannya orang mudah mengenal, kalau golok buatan kampung Batu Beulah, harganya pun bersaing dan suiit untuk mendapatkannya bila tidak memesan terlebih dulu.

"Dua jenis golok hasil buatan pemande Baduy. Yaitu golok dapur dan golok pakaian atau Golok Sulangkar," katanya.

Jenis golok dapur, tajam, kuat dan enak dipakai ini, biasanya digunakan untuk memotong, membelah, meraut dan mengupas keperluan hari -hari di rumah tangga.

Baca Juga: Sekda Lebak Mau Pensiun, BKPSDM Belum Bahas Pengganti Dede Jaelani

Golok sejenis ini hampir ada di Kampung yang ada pemandenya, dan bisa dijual secara bebas. Dalam sehari, pemandenya bisa memproduksi 4-5 golok.

Sedangkan jenis Golok Pakaian atau Sulangkar, itu tajam, kuat, beracun, berpamor. Jenis ini dibuat sangat terbatas, dan hanya atas dasar pesanan. Dengan ukuran yang ideal 35 - 37 centimeter panjangnya,0,97 kilogram beratnya,6 centimeter beratnya, 2 milimeter tebalnya.

Bahan baku jenis Golok Sulangkar ini terdiri dari besi, kuningan, timah, tembaga, almunium, dibakar sampai menjadi satu bundar seperti telur. Kemudian baru ditempa secara bertahap.

Pembutannya memakan waktu sampai tahunan. Ketika mengukur bentuk, liwat bakaran dan tempaan biasanya tiap   bulan Mulud tanggal 14 sampai 3 atau 7 mulud. 

Baca Juga: Alat Suar di Perairan Suralaya Cilegon Menyala! Basarnas Kerahkan Personil, Ternyata Ini yang Ditemukan

Setelah selesai diproses lagi dengan beberapa ramuan, kemudian disenyawakan dengan bisa binatang, diantaranya bisa ular tanah, ular cobra. 

Selanjutnya golok dianginkan selama satu minggu, di tempat khusus, sambil diberi mantera - mantera untuk pamor. 

Sambil menunggu waktu satu minggu, pembuatnya mencari kayu rengas dan kayu cicaah, pohon kayu yang hidupnya di hutan dan di pinggir sungai. Kayu rengas untuk rangka dan tenggek caah untuk gagang. 

Setelah selesai semuanya, pengetesan dilakukan untuk mengetahui keampuhan golok, dengan melukai batang pisang, tidak perlu banyak asal luka sedikit saja. 

Baca Juga: Pilkada Serentak Hampir Pasti 2024, Andika Hazrumy Diuntungkan Usia, Lalu Bagaimana Nasib WH?

"Bila dalam setengah hari pohon pisang layu daunnya berarti standar keampuhan cukup baik. Pengetesan berikutnya tentang pengetesan kekuatan pamornya yang dengan cara diletakan di satu tempat selama sehari semalam, bila letaknya berubah atau golok agak setengah keluar dari selangkahnya berarti pamornya cukup baik," katanya.

Setelah selesai proses pengetesan, selanjutnya golok baru dijadikan pakaian (disoren di pinggang) dalam perjalanan jauh, menghadiri pertemuan, menyesaikan permasalahan, sampai mengatasi persoalan persoalan. 

Keampuhan golok tidak perlu lepas dari pinggang  atau dicabut kalau dalam keadaan tidak kepepet dan terdesak lawan. 

"Keampuhan golok sulangkar bisa melukai lawan dan sulit disembuhkan. Selain itu dapat membunuh lawan sekaligus hanya dengan luka pecah kulit saja," katanya.

Baca Juga: Surat Palsu Pengangkatan CPNS Beredar! Catut Nama Pejabat Kemenpan RB, Korban Diminta Melapor Kesini

Adapun arti pamor di sini bisa membuat lawan merasa segan, tidak berdaya kalah sugesti, dan lepas kontrol diri.

Golok Sulangkar tidak boleh mengupas buah-buahan, memotong binatang, membelah dan meraut barang-barang lain. 

Lalu, masih adakah sekarang Goiok Sulangkar? Jawabannya, ada, tapi tidak dijual bebas dan tidak semua orang bisa memiliki walau bisa dan sanggup membeli dengan harga mahal. 

Pindah tangannya Golok Sulangkar dari pemilik kepada peminat bila sudah mengenal jiwanya dan mau mematuhi aturan-aturan larangan dan pantangannya.

Baca Juga: Hati-hati !, Eks Galian Tanah Merah Longsor, Jalan Selapanjang Lebak Bahayakan Pengendara

Kalau modelnya seperti golok biasa hanya tempaannya hampir seperti keris, keadaan besi seperti berminyak dan selalu berkeringat. 

Golok Sulangkar semacam ini merupakan jenis yang luar biasa. Hanya dipakai untuk sendiri, atau diwariskan kepada anak dan keluarga dan oranglain yang bisa membawanya.

Baca Juga: Satu Rumah Warga Malingping Lebak Hangus Terbakar, Tak Disangka, Gara-garanya Karena Hal Ini

Sedangkan Golok Sulangkar biasa dengan keampuhan  sama masih diperjualbelikan dengan harga tinggi, transaksinya tidak begitu sulit. Transaksi biasanya lewat penebusan atau mas kawin saja. 

"Yang berat itu Golok Sulangkar Suku Baduy tidak diberikan kepada sembarangan orang. Pemilik baru bisa ketitipan atau tidak terlihat dari sikap mentalnya berubah dari kebiasaan atau tidaknya,"  ucap Kepala Museum Multatuli.***

Editor: Maksuni Husen


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah