Pohon Cabai Rawit Setan Langka di Lebak, Petani Waspadai Hama Kutu Kebul

- 27 Maret 2021, 16:50 WIB
H Memen sedang memetik cabai setan di kebun miliknya di Kampung Rangkong, Desa Aweh, Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak, Sabtu, 27 Maret 2021.
H Memen sedang memetik cabai setan di kebun miliknya di Kampung Rangkong, Desa Aweh, Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak, Sabtu, 27 Maret 2021. /Purnama Irawan/Kabar Banten

"Hama cabai yang utama dinamakan orang disebut kutu kebul. Hama kutu kebul itu menyebabkandaun cabai menjadi keriting," katanya. 

Daun cabai suka keriting itu akibat daripada hama kutu kebul yang bersemayam di ketiak - ketiak daun dan di balik daun. Jenis hamanya berwarna putih.

"Kalau kita semprot itu warna putihnya beterbangan makanya di sebut kutu kebul. Jadu kalau kita semprot itu pastinya ada itu, bercak - bercak putihnya dan keliatan kutu - kutu warnanya putih itu menyebabkan daun cabai jadi keriting," katanya.

Kutu kebul itulah kendala utama yang tentunya membutuhkan perawatan ekstra dalam upaya pemberantasan hamanya. Salah satunya dengan menggunakan obat hama insektisida.

Baca Juga: Duh! Warung Doel Terpaksa Ditutup, Rano Karno Singgung Harga Cabai Mahal

"Kita basmi, tentunya dengan takaran insektisida yang pas yang khusus ditujukan untuk kutu putih. Kalau saya pakai insektisida abamektin," katanya.

Selain kutu, kendala tanaman cabai yaitu buah cabai busuk, buahnya berguguran, daunnya berguguran. Kemudian hama patek.

"Jika sudah begitu maka menjadi kegagalan petani. Untuk mencegahnya ya ada lagi obatnya seperti pakai belerang," katanya.

H Memen menuturkan, hasil panen cabai untuk konsumsi pribadi sudah melebihi dari cukup. Justru saat ini dari tetangga-tetangga pada mesen.

"Tetangga banyak yang pesen, dengan harga ya dibawah pasar. Di pasar Rp140 ribu ya di kita satu kilonya dijual Rp90 ribu," katanya.

Halaman:

Editor: Yandri Adiyanda


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x