Agar program tersebut terealisasi, kata dia, perlu adanya keterlibatan semua pihak, karena untuk stunting peran sektor kesehatan hanya 30%, sedangkan 70%-nya harus melibatkan sektor lainnya, seperti sektor pangan, pertanian, permukiman, agama, pendidikan.
“Kemudian, sektor pembangunan keluarga, menjadi sebagian tugas BKKBN yang memiliki konsep pola asuh orang tua yang dapat diterapkan dalam upaya pencegahan stunting melalui penerapan 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK),” ujarnya.
Wagub Banten menyampaikan, meningkatnya angka kemiskinan, dihawatirkan berdampak terhadap peningkatan angka stunting dan juga angka gizi buruk. Hal ini juga akan berdampak terhadap pencapaian target penurunan stunting pada level angka 12 atau 13% di tahun 2024.
Oleh karena itu, kata dia, dalam rangka membangun kembali ekonomi yang terpuruk akibat wabah Covid-19, Provinsi Banten pada tahun anggaran 2021 akan fokus mengembangkan pertanian dan memperbanyak proyek-proyek infrastruktur yang mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi.
Kemudian, untuk mengantisipasi masalah kependudukan di Provinsi Banten, pihaknya meminta pada pengelola program Banggakencana, baik provinsi maupun kabupaten/kota, merapatkan barisan untuk bekerja keras dan cerdas bersama seluruh stake holder dan mitra kerja BKKBN.
“Untuk mengendalikan kuantitas dibarengi dengan upaya meningkatkan kualitas penduduk, saya minta pengelola program Banggakencana, pemerintah daerah, TNI, Polri, swasta dan masyarakat bersinergi. Sehingga pada akhirnya dapat mewujudkan Provinsi Banten yang maju, mandiri, berdaya saing, sejahtera dan berakhlaqul karimah,” ujar Wagub Banten.
Sinergitas penggarapan program pembangunan ini khususnya program Banggakencana diharapkan akan semakin baik dengan kehadiran Perkumpulan Kepala Dinas (Perkadi) yang terdiri dari OPD KB se-Provinsi Banten.
“Melalui forum perkadis ini diharapkan menjadi ajang untuk mengkomunikasikan dan mendiskusikan berbagai hal yang dapat mempercepat dan memperlancar pelaksanaan pembangunan di masing-masing kabupaten/kota,” ujar Andika Hazrumy.
Baca Juga: Daerah Diminta Ikut Serta, Presiden Jokowi Tunjuk BKKBN Tangani Stunting