Di Kota Tangerang, Dinkes Temukan Makanan Mengandung Bakteri Berbahaya

- 30 April 2021, 22:07 WIB
Tim Dinas Kesehatan Kota Tangerang tengah melakukan pengecekan kualitas makanan salah satunya takjil di 13 Kecamatan di Kota Tangerang, Jumat, 30 April 2021.
Tim Dinas Kesehatan Kota Tangerang tengah melakukan pengecekan kualitas makanan salah satunya takjil di 13 Kecamatan di Kota Tangerang, Jumat, 30 April 2021. /Diskominfo Kota Tangerang

KABAR BANTEN - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang menemukan sejumlah makanan takjil seperti berbagai tahu serta kikil, somay, ceker, seblak, krupuk pasir, pacar cina, arum manis hingga lumpia mengandung kandungan kimia atau bakteri berbahaya.

Sejumlah takjil mengandung bakteri berbahaya tersebut ditemukan saat Dinkes menggelar pengecekan kualitas makanan dan minuman (Mamin) di 13 Kecamatan di Kota Tangerang secara serentak.

Di mana sekitar 401 sampel mamin yang dijual diberbagai pusat keramaian penjual takjil, dilakukan screening cepat untuk diketahui ada tidaknya kandungan kimia dan bakteri berbahaya.

Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Tangerang, dr. Harmayani mengungkapkan, setiap kecamatan diambil 25 hingga 40 sampel, yang dilakukan oleh petugas Puskesmas melalui pendampingan Kecamatan dan Kelurahan setempat.

Baca Juga: Jelang Larangan Mudik, Dishub Kota Tangerang Cek Pergerakan Penumpang di Terminal Poris Plawad

Sampel yang diambil mulai dari soto mie, tahu, batagor, gendar, siomay, bakso, pacar cina, kwetiau, lumpia dan berbagai jenis takjil lainnya.

“Pengambilan sampel kita fokuskan pada titik-titik keramaian jajanan takjil di Kota Tangerang. Hal ini kita lakukan, sebagai tanggung jawab Pemkot melalui Dinkes untuk melakukan pembinaan dan pengawasan pangan yang beredar di Kota Tangerang,” ungkap dr Harmayani, dalam keterangan tertulis yang diterima Kabar-Banten.com, Jumat, 30 April 2021.

Dipaparkan dr. Harmayani, hasil dari pengecekan kualitas mamin dari 401 sampel, ditemukan 21 sampel diantaranya mengandung kandungan kimia atau bakteri berbahaya.

“Untuk jenis sampel yang ditemukan adanya kandungan berbahaya, didominasi jenis takjil berbagai tahu. Selain itu, juga ditemukan pada kikil, somay, ceker, seblak, krupuk pasir, pacar cina, arum manis hingga lumpia,” jelasnya.

Baca Juga: Jangan Lagi-lagi Parkir Liar di Kota Tangerang, Ratusan Kendaraan Digembosi Dishub

Selanjutnya, kata dr. Harmayani, ke 21 sampel tersebut akan didalami kandungan kimia dan bakterinya di UPT Labkesda Kota Tangerang. Dinkes pun akan melakukan tindak lanjut persuasif, berupa pembinaan dan edukasi kepada para pedagang yang bersangkutan.

“Pada pembinaan atau proses edukasi, Dinkes akan memberitahu bahaya terparah akan kandungan kimia yang mereka pakai. Selain itu, Dinkes juga akan memberikan pemaparan jenis-jenis bahan pengganti yang aman atau layak untuk dimakan konsumen,” tuturnya.

Diketahui, pengecekan kualitas makanan akan dilakukan secara rutin oleh Dinas Kesehatan Kota Tangerang per tiga hingga enam bulan sekali. Hal itu, sebagai bentuk pertanggungjawaban dan pembaharuan data pangan yang beredar di Kota Tangerang.***

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x