Gempa Bumi di Banten dan Sekitarnya, 50 Kejadian Dalam Sehari, Didominasi Magnitudo 3-5

- 8 Juli 2021, 15:20 WIB
Ilustrasi Gempa Bumi
Ilustrasi Gempa Bumi /Kabar Banten

KABAR BANTEN – Dalam sehari, 50 gempa bumi di Banten dan sekitarnya terjadi dengan didominasi magnitudo 3-5.

Berdasarkan kedalaman, gempa bumi di Banten dan sekitarnya dominan terjadi di kedalaman dangkal.

Gempa bumi di Banten dan sekitarnya tersebut dominan terjadi di Selat Sunda atau sebelah barat Lampung.

Dilansir Kabar-Banten.com dari akun Instagram @stageof_tng, BMKG Stasiun Geofisika Tangerang menyampaikan bahwa gempa bumi di Banten dan sekitarnya pada periode 25 Juni hingga 1 Juli 2021 terjadi sebanyak 60 kejadian.

BMKG menyampaikan, aktifitas gempa bumi di Banten dan sekitarnya paling banyak terjadi pada 1 Juli 2021 yakni sebanyak 50 kejadian.

Gempa bumi di Banten dan sekitarnya pada pekan pertama Juli 2021 tersebut dominan terjadi di Selat Sunda atau sebelah barat Lampung.

Baca Juga: Selat Sunda Sedang Retak Menjauh, Jejaknya Ada di Gempa Swarm Teluk Semangko, Merak-Bakauheni Hati-hati!

Berdasarkan magnitudo, sebanyak 27 kejadian gempa bumi di Banten dan sekitarnya dengan magnitudo kurang dari 3 dan 33 kejadian magnitudo 3-5.

Berdasarkan kedalaman, gempa bumi di Banten dan sekitarnya dominan terjadi di kedalaman dangkal yakni sebanyak 57 kejadian di kedalaman kurang dari 60 KM.

Kemudian, sebanyak 3 kejadian gempa bumi di kedalaman 60-300 KM.

Namun, kejadian gempa bumi di Banten dan sekitarnya tersebut tidak dirasakan masyarakat.

BMKG menyampaikan bahwa gempa bumi di Banten dan sekitarnya tersebut relatif lebih tenang dari pekan sebelumnya.

Baca Juga: Gempa Bumi di Banten dan Sekitarnya, Terjadi di Barat Lampung, Selatan Banten Hingga Jawa Barat

Sebelumnya, BMKG menyampaikan bahwa ada pergerakan lempeng bumi di dasar laut Selat Sunda.

Adanya aktivitas gempa swarm di Teluk Semangko, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung pada merupakan bukti tengah terjadinya retak menjauh di dasar laut Selat Sunda.

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami pada BMKG Dr Daryono menyampaikan, pihaknya terus mengamati gempa Swarm di Teluk Semangko.

Daryono mendapati frekuensi aktivitas gempa swarm di Teluk Semangko semakin meningkat.

Getaran tertinggi tercatat terjadi pada 1 Juli 2021 pukul 08.50 WIB, gempa berkekuatan magnitudo 4,6 terjadi akibat lempeng bumi di dasar laut Teluk Semangko bergerak secara oblique dominan normal.

"Hasil analisis mekanisme sumber gempa signifikan pada Jumat 1 Juli 2021 pukul 08.50 WIB. Kekuatan gempa magnitudo 4,6 memiliki mekanisme sumber oblique dominan normal (kombinasi geser dan turun)," ujar Daryono seperti dikutip Kabar-Banten.com dari akun Twitter @DaryonoBMKG.

Teridentifikasinya sesar normal di zona gempa swarm Teluk Semangko, Tanggamus, Lampung, kata Daryono, mengokohkan pendapat para peneliti bahwa sebagian besar wilayah Selat Sunda berada dlm rezim ekstensi atau zona pemekaran.***

Editor: Kasiridho

Sumber: Twitter @DaryonoBMKG Instagram @stageof_tng


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x