Itu turun 50,6 persen bila dibandingkan saat pra PPKM Darurat sebanyak 10.923 orang.
Kemudian data rata-rata harian total kendaraan yang melintas dari Pelabuhan Ketapang ke Pelabuhan Gilimanuk pada masa PPKM Darurat sebanyak 2.277 unit.
Itu turun 37,2 persen bila dibandingkan saat pra PPKM Darurat sebanyak 3.628 unit.
Namun begitu, pelabuhan-pelabuhan penyeberangan di Indonesia tidak kehilangan angkutan jenis kendaraan logistik selama PPKM Darurat.
PT ASDP Indonesia Ferry menjadi fokus melayani kargo atau barang secara maksimal.
Terlebih layanan sektor logistik atau angkutan barang ini tetap berjalan sejak awal Pandemi Covid-19 di 2020.
Adapun tren angkutan logistik selama pra PPKM dan pasca PPKM Darurat relatif stabil dan cenderung meningkat.
Kondisi ini terlihat betul di Pelabuhan Merak Banten - Pelabuhan Bakauheni Lampung dan Pelabuhan Ketapang - Pelabuhan Gilimanuk.