Wakil Bupati Serang Sebut Sulit Tangani Covid-19, Pandji Tirtayasa: Tangung Jawab Semua Pihak

- 29 Juli 2021, 17:10 WIB
Wakil Bupati Serang, Panji Tirtayasa mengaku kesulitan menangani Covid-19 karena dibarengi banyaknya berita hoaks.
Wakil Bupati Serang, Panji Tirtayasa mengaku kesulitan menangani Covid-19 karena dibarengi banyaknya berita hoaks. /Kabar Banten/Dindin Hasanudin

Pandji Tirtayasa mengatakan, yang kini menjadi persoalan adalah ketika Covid-19 semakin meluas, berita bohong pun sama gencar nya dengan Covid-19.

"Covid-19 merajalela hoax juga sama. Ada yang bilang Covid-19 itu bohong, karena ada berita medsos jangan percaya itu ajakan negara ini mau jajah Indonesia," tuturnya.

"Ada yang bilang jangan mau divaksin itu mematikan, divaksin dua kali tetap kena. Itu hoax dan disebar luaskan, benar ada yang sudah vaksin dua kali dia kena, dari 1000 yang sudah vaksin dua meninggal tapi digede gedein. Celakanya orang percaya sehingga ada yang gak mau vaksin," ucapnya.

Baca Juga: Tak Netral di Pilkades Serentak 2021 Kabupaten Serang, ASN akan Disanksi, Satu Orang Sudah Dipanggil

Saat ini pemerintah menganjurkan sehari dua juta divaksin agar bisa tercapai minimal 70 persen masyarakat Indonesia tervaksin. Sehingga ada kekebalan kolektif.

"Sehingga Covid-19 bisa dianggap flu biasa, menyerang tapi tidak mematikan. Banyak yang sudah divaksin kena, memang ada pengaruhnya tapi tidak segawat yang belum vaksin. Ada pengecualian kalau meninggal sudah divaksin kebetulan dia punya penyakit bawaan, jantung, diabet, paru paru, asma," ucapnya.

Baca Juga: Ketua DPRD Kabupaten Serang Sebut Proses Penghitungan Suara Pilkades Serentak Harus Jadi Perhatian

Oleh karena itu, kata Pandji tidak mungkin pemerintah menjerumuskan rakyat untuk vaksinasi. Namun sayang ada masyarakat lebih percaya berita medsos yang sumbernya tidak jelas.

"Tolong bantu kami karena Covid-19 jadi tanggung jawab kita bersama. Covid-19 ada di sekitar kita. Tolong bantu kami berikan edukasi pada masyarakat. Dua hal lawan Covid-19 dan lawan berita hoaks. Yakinkan bahwa yang disampaikan pemerintah untuk kemaslahatan masyarakat," katanya.

"Jangan percaya berita walau dia dokter tapi gak jelas dokternya, berita medsos mengaburkan informasi, mengaburkan penjelasan sebenarnya malah itu memakan korban bagi masyarakat," sambung Pandji Tirtayasa.***

Halaman:

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x