Berbicara mengenai tradisi Suku Baduy, selain tradisi yang dijalankan dalam kesehariannya, terdapat tradisi yang masih dilakukan oleh Suku Baduy dalam waktu-waktu tertentu.
Salah satu tradisi yang sering didengar yang tiap tahunnya dijalankan oleh Suku Baduy adalah tradisi Seba Baduy.
Baca Juga: Sekda Banten Al Muktabar Mundur karena Incar Kursi Penjabat Kepala Daerah?
Dilansir kabarbanten.pikiran-rakyat.com dari laman journals.ums.ac.id, dalam penelitian yang dilakukan perihal prilaku konformitas Suku Baduy, disebutkan bahwa sebelum dilangsungkannya Seba Baduy, terdapat rentetan upacara yang berlangsung.
3 rentetan upacara adat yang dilangsungkan Suku Baduy tersebut yakni upacara ngawalu, ngalaksa, dan seba.
3 rentetan upacara yang dilangsungkan oleh Suku Baduy tersebut berkaitan dengan penanda aktivitas perlandangan yang menjadi mata pencaharian Suku Baduy.
Baca Juga: Tahan Imbang Fenerbahce U-19, Rans Cilegon FC Tatap Liga 2 Indonesia dengan Optimis
Pertama, adalah upacara 'ngawalu' yang dilakukan dalam rangka kembalinya padi dari ladang ke lumbung.
Upacara ngawalu ini dilakukan sebanyak tiga kali yang dilakukan setiap bulannya masing-masing satu kali.
Kawalu awal ini disebut dengan kawalu tembeuy atau mitembeuy, selanjutnya adalah kawalu tengah, dan terakhir adalah kawalu tutug.