Mengenal Liliuran, Tradisi Masyarakat Suku Baduy, Ajang Ringankan Beban Pekerjaan dengan Cara Ini

- 16 September 2021, 11:55 WIB
Liliuran, tradisi Suku Baduy yang dilakukan sesuai jenis kelamin baik laki-laki maupun perempuan berfungsi untuk meringankan beban pekerjaan.
Liliuran, tradisi Suku Baduy yang dilakukan sesuai jenis kelamin baik laki-laki maupun perempuan berfungsi untuk meringankan beban pekerjaan. /Antara Foto/Muhammad Bagus Khoirunas

Tradisi Liliuran ini, bukan dilakukan oleh semua warga Baduy, melainkan ada kelompoknya sendiri.

Sebab, semua aktivitas yang dikerjakan secara Liliuran ini berada dalam ranah kepentingan pribadi.

Baca Juga: Tentram Sampai Tua, Begini Kecocokan Jodoh Weton Kamis Kliwon dengan Kamis Pon Menurut Primbon Jawa

Artinya, tradisi Liliuran ini bukan dilakukan untuk menyelesaikan pekerjaan yang bersinggungan dengan kemaslahatan seluruh Suku Baduy, melainkan pekerjaan berat milik seseorang yang jika dilakukan dengan tradisi Liliuran maka akan segera selesai.

Saat seseorang mempunyai pekerjaan berat dalam masyarakat pada umumnya, tentu orang yang membantu setelahnya akan diberikan upah.

Namun, hal ini berbeda dengan Suku Baduy, saat seseorang mempunyai pekerjaan yang berat untuk dilakukan sendiri, maka orang yang membantunya tidak mendapatakan upah.

Baca Juga: Perbaiki Salatmu, Niscaya Allah Beri Ketenangan dalam Hidupmu, Ini Kata Ustaz Abdul Somad

Bahkan, menjadi kewajiban untuk seseorang yang tergabung dalam kelompok Liliuran tertentu untuk membantu meringankan pekerjaan berat yang dialami anggota kelompok lainnya.

Balasan untuk orang-orang yang membantu tersebut adalah tenaga yang punya hajat yang nanti membantu kembali jikalau orang yang membantu mempunyai pekerjaan berat dikemudian hari.

Dalam praktek di masyarakat Baduy, tradisi Liliuran ini dapat dilakukan oleh berbagai lapisan masyarakat mulai dari anak-anak, kamu remaja, hingga orang dewasa.

Halaman:

Editor: Yomanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x