KABAR BANTEN - Pusat Telaah dan Informasi Regional atau Pattiro Banten menyoroti peresmian proyek Tol Serang Panimbang seksi I Serang Rangkasbitung kontradiktif.
Hal itu dikarenakan satu sisi pembangunan Tol Serang Panimbang bertujuan mempercepat akses antar daerah, namun sisi lain mengabaikan pelayanan publik lainnya yakni penyelesaian gedung sekolah yang aman dan nyaman.
Kordinator Program Sekolah Aman Pattiro Banten Siti Kholisoh Ahyani mengatakan, dari empat sekolah terdampak Tol Serang Panimbang, tiga diantaranya merupakan sekolah dampingan Pattiro Banten dan Yappika Action.Aid.
"Yaitu SDN Cilayanguha, SDN Seba, dan SDN Inpres," ujarnya kepada Kabar Banten, Selasa 16 November 2021.
Ia mengatakan, pada tahun 2021, SDN Cilayang Guha dan SDN Seba telah mendapatkan relokasi serta pergantian bangunan sekolah.
Kendati demikian kata wanita yang akrab disapa Hani tersebut dalam pembangunannya pihak pelaksana pembangunan SDN Seba tidak melakukan tranparansi proyek.
"Seperti tidak menyertakan nominal besaran proyek serta Rencana Anggaran Belanja Pembangunan Sekolah, hal ini menjadi kendala komunitas sekolah dalam melakukan pemantauan proyek pembangunan," ucapnya.
Baca Juga: Indonesia Masters 2021, Ajang Unjuk Gigi Pemain Muda