“Teknis pembangunan jamban ada di masyarakat masing-masing, dan memang sebagian besar masyarakat membangun dengan cara gotong royong,” ucapnya.
Mewakili masyarakat, Suwandi menyampaikan terimakasih kepada pihak PT IRT yang sudah berpartisipasi dengan mendukung program jambanisasi di Lebakgede.
”Semoga tindakan yang dilakukan PT IRT diikuti para industri yang berada di Lingkungan Lebakgede, sehingga program jambanisasi segera di entaskan,” katanya.
Sementara, Tammy Zacharias dari manejemen IRT mengatakan bahwa program sosial untuk masyarakat Lebakgede ini bagian dari visi misi perusahaan yang saat ini membangun pabrik listrik PLTU Jawa 9&10.
Salah satunya adalah mendukung program pemerintah daerah terutama dalam bidang kesehatan, pedidikan, dan terciptanya lapangan pekerjaan.
Baca Juga: Pemkot Cilegon Ganjar Sepuluh OPD dan Satu Kecamatan dengan Penghargaan Inovasi
“PT IRT hadir bersama main kontraktor PT DHII dan PT HK dalam kegiatan sosial di tengah masyarakat. Untuk selanjutnya kegiatan sosial akan terus dilakukan tentunya jika ada aspirasi di tengah masyarakat khususnya warga masyarakat terdekat di areal pembangunan PLTU Jawa 9-10,” jelas Tammy.
Masalah sanitasi memang masih menjadi persoalan di sekitar perbatasan Kota Cilegon, termasuk wilayah Kelurahan Suralaya.
Masih ada masyarakat di sana yang buang air besar di kebun alias modol di kebon (dolbon).
Beberapa waktu lalu. Dinas Kesehatan Kota Cilegon bersama PT Indonesia Power dan PT Indo Raya Tenaga memberikan bantuan toilet bagi warga kurang mampu yang ditegaskan dalam deklarasi Stop BABS alias Buang Air Besar Sembarangan.