Dalam jurnal ini juga diungkapkan kondisi tektonik di Selat Sunda, terdiri dari zona subduksi dan pensesaran aktif berpotensi menjadi sumber gempab Bumi yang berpusat di laut dan memicu terjadinya tsunami.
Potensi longsoran bawah laut, akibat adanya kemiringan lereng yang curam di bawah laut, sehingga material yang berada puncak lereng tidak stabil.
Jika dipicu oleh goncangan kecil sekalipun akan longsor, mengganggu kolom air, dan menghasilkan tsunami.
Tidak datar, melainkan berundulasi dengan kedalaman dasar laut dangkal -5 m hingga -125 m.
Baca Juga: Asal Usul Selat Sunda, Daratan Terbelah Akibat Marah Raja kepada Putranya Raden Sundana, Menurut Kisah LegendaIni
Untuk upaya mitigasi tsunami di Selat Sunda, perlu mengedukasi masyarakat dan pengelola industri di wilayah Selat Sunda tentang bencana tsunami disertai pelatihan. ***