KABAR BANTEN – Pemerintah Daerah atau Pemda di Banten siaga bencana merespons peringatan BMKG terkait ancaman potensi gempa bumi magnitudo 8,7 dan tsunami di wilayah Banten.
Potensi gempa bumi magnitudo 8,7 dan tsunami di wilayah Banten tersebut disampaikan BMKG melalui Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, Dwikorita Karnawati beberapa waktu lalu.
Berkaitan dengan peringatan BMKG terkait potensi gempa bumi magnitudo 8,7 dan tsunami tersebut, sejumlah pimpinan daerah di Banten melakukan rapat koordinasi mitigasi bencana yang dipimpin Gubernur Banten, Wahidin Halim, Senin 14 Februari 2022 secara virtual.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Bupati Pandeglang, Wali Kota Cilegon, Forkopimda Provinsi Banten, perwakilan Kabupaten Serang, Kota Serang, seluruh Kepala BPBD Provinsi dan BPBD Kabupaten/Kota serta undangan lainnya termasuk Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati.
Dalam rapat koordinasi tersebut, Gubernur Banten Wahidin Halim menyampaikan terkait keberadaan zona megathrust selatan jawa di sebelah selatan Proviinsi Banten dan aktivitas Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, kewaspadaan dan kesiapsiagaan sangat penting.
“Kewaspadaan dan kesiapsiagaan sangat penting sebagai bentuk mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami, termasuk pengecekan dan pembangunan infrastruktur pengungsian,” ujar Wahidin Halim seperti yang dikutip Kabar Banten dari akun Instagram @pemprov.banten, Selasa 15 Februari 2022.
Wahidin Halim mengatakan, gempa bumi dan tsunami dapat terjadi kapan saja.
"Untuk itu kewaspadaan dan sosialisasi bersama perlu ditingkatkan sebagai bentuk mitigasi bencana," ungkapnya.