BKKBN Banten Perkuat Program Banggakencana 2022, Stunting Ditarget Turun 3,5 Persen per Tahun

- 23 Maret 2022, 23:15 WIB
Narasumber dalam Rakorda Banggakencana 2022 dalam upaya penurunan stunting di Provinsi Banten yang digelar BKKBN Banten.
Narasumber dalam Rakorda Banggakencana 2022 dalam upaya penurunan stunting di Provinsi Banten yang digelar BKKBN Banten. /Kabar Banten/Kasiridho

"Tim pendamping keluarga (TPK) di bentuk di 35 kecamatan dan 339 desa atau kelurahan dengan jumlah 981 tim TPK (1 tim TOK terdiri atas 3 orang ) dengan jumlah total se-Kabupaten Pandeglang 2.943 orang. Kemudian, Pemkab Pandeglang membentuk TPPS ( tim percepatan penurunan stunting ). Baik di tingkat kabupaten, tingkat kecamatan, dan di tingkat desa," katanya.

Ia mengungkapkan, untuk tingkat kabupaten TPK diketuai oleh bapak wakil bupati Pandeglang, sedangkan di tingkat kecamatan TPPS diketuai oleh camat, dan di tingkat desa TPPS diketuai oleh ketua TP PKK desa.

"Kami berharap dengan terbentuknya TPK sebagai tenaga sukarelawan dan TPPS di tingkat kabupaten, kecamatan, dan desa dapat mempercepat penurunan angka prevalensi stunting di Kabupaten Pandeglang dari 37,8 di tahun 2021 menjadi 23,24 di tahun 2024," ujarnya.

Ia mengungkapkan, sesuai Perpres Nomor 72 Tahun 2021, pemerintahan desa juga sangat berperan dalam penyelenggaraan percepatan penurunan stunting, di antaranya mengoordinasikan percepatan penurunan stunting di tingkat desa.

Kemudian, memprioritaskan penggunaan dana desa dalam mendukung percepatan penurunan stnting, mengoptimalkan program dan kegiatan pembangunan desa dalam mendukung penyelenggaraan percepatan penurunan stunting.

Inovasi program

Selain berbagai upaya tersebut, ada beberapa inovasi yang dilakukan Pemkab Pandeglang dalam rangka aksi cegah stunting, pertama Pangling atau Pandeglang Peduli Stunting, yaitu Selasa berseri tanpa anemia yang merupakan gerakan setiap Selasa di setiap 7 sekolah SMP, SMA, dan sederajat, remaja putri minum tablet tambah darah setelah sarapan. Kemudian ada pemberian edukasi tentang stunting.

Lalu, Selasa berseri tanpa anemia bersama santriwati cantik, yaitu kegiatannya sama dengan sarita hanya sasarannya, adalah remaja putri yang ada di pondok pesantren baik modern maupun salafiah.

Kedua, Seupan Cau, sehat untuk Pandeglang cegah kematian anak dan ibu (Dinas Kesehatan ), terdiri atas Rabu untuk ibu, yaitu merupakan gerakan serentak seluruh bidan desa. Di mana setiap Rabu mengunjungi rumah ibu hamil secara rutin untuk memeriksa kehamilannya dan melakukan deteksi dini risiko tinggi serta melakukan rujukan terencana apabila terdapat ibu hamil berisiko ke fasilitas rujukan. Selanjutnya, Berkah, bersalin kuat aman hidup, yaitu (Puskesmas buka pelayanan pertolongan persalinan/vk 24 jam).

"Ketiga, Aksi Emak Cerdik, yaitu kegiatannya senam bersama dan ada pemeriksaan kesehatan ( tekanan darah, pemeriksaan gula darah, kolesterol, dan lain-lain). Keempat, Rumah Anak Sigap (Dindikpora). Kelima, Kampung Anak Sejahtera. Keenam, Kampung Keluarga Berkualitas. Desa ramah anak dan perempuan. Keenam, Tanaman Bumbu Pekarangan. Ketujuh, Pelopor Cegah Stunting," ucapnya.***

Halaman:

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah