Ia sepakat bahwa produk baterai mobil listrik bisa membuat negara lain bergantung kepada Indonesia.
“Secara hitung-hitungan ekonomi, jelas produk ini bisa membuat negara lain bergantung kepada Indonesia,” katanya.
Karena itu pula, Helldy Agustian telah melakukan hal sama di Kota Cilegon, yakni membuat sebuah produk unggulan di Kota Cilegon.
Salah satunya adalah mengolah setiap 30 ton sampah segar menjadi bahan bakar pengganti batu bara atau co firing.
“Kami sudah memproduksi co firing dari olahan puluhan ton sampah segar. Produk ini kami produksi di TPA Bagendung untuk digunakan oleh PLTU Suralaya,” ujarnya.
Selain dari co-firing, Cilegon pun telah memproduksi cangkul, bekerja sama dengan PT Krakatau Steel atau KS.
Dimana selama ini, masyarakat Cilegon dan Banten secara umumnya, kerap membeli produk cangkul dari luar.
“Selama ini kan masyarakat beli produk pacul impor dari luar negeri, sementara bahan baku pacul itu, asalnya dari Cilegon, PT KS. Lah kenapa enggak Cilegon saja yang membuat pacul, itulah dasar kenapa munculnya produk cangkul Cilegon,” tuturnya.