Baca Juga: Minum Air Putih Sangat Penting, Ini Manfaat bagi Tubuh
Para bangsawan kerajaan, prajurit, hingga rakyat jelata, rata-rata pergi ke Cilegon untuk membuat perak ke sentra kerajinan perak.
Entah itu untuk perhiasan, peralatan makan, gagang pedang, dan lain sebagainya.
Ketika seseorang hendak ke Cilegon untuk memesan perak, dalam Bahasa Sunda mereka akan berkata ‘arek merak ka Cilegon’, yang artinya ingin membuat perak ke Cilegon.
Baca Juga: 5 Fakta Seputar Madu, Minuman Kesehatan Tubuh yang Tidak Memiliki Masa Kedaluwarsa
Penyebutan merak itu sendiri, seharusnya menggunakan dialek Banten, mirip dengan dialek Medan, mengikuti kata perak karena artinya memang membuat perak.
Tidak seperti saat ini yang penyebutan namanya mirip seperti menyebutkan nama burung merak.
Salah penyebutan inilah yang mengaburkan arti dari Merak atau Pulomerak di Cilegon Banten, dimana merak yang seharusnya membuat perak malah menjadi burung merak.
Baca Juga: Jus Bayam, Jus Murah Meriah yang Mudah Dibuat Namun Bermanfaat Bagi Kesehatan
Seiring waktu, sentra kerajinan perak di Cilegon itu semakin ramai, terlebih di tempat ini pula berkembang sebuah pelabuhan kecil, dimana para nelayan hingga saudagar dari luar daerah maupun luar negeri berdatangan.