Network
SERANG, (KB).- Stasiun Geofisika Klas 1 Tangerang mencatat dalam kurun waktu 1 hingga 10 Juni 2020 telah terjadi 101.264 aktivitas sambaran petir di Provinsi Banten.
Sambaran petir tersebut paling sering terjadi Kecamatan Ciomas Kabupaten Serang dan Banjar Kabupaten Pandeglang.
Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Geofisika Klas 1 Tangerang Urip Setiyono mengatakan, pihaknya secara berkala mendokumentasikan sejumlah fenomena alam yang terjadi. Salah satunya terkait aktivitas sambaran petir di Banten.
"Aktivitas sambaran petir kali ini adalah pada periode 1 hingga 10 Juni," ujarnya, kemarin.
Berdasarkan hasil dokumentasi, sambaran petir yang terjadi dalam kurun waktu 1 sampai 20 Juni 2020 di Provinsi menunjukan intensitas yang bervariasi. Rinciannya, 1 Juni 10.399 sambaran, 2 Juni 15.574 sambaran, 3 Juni 16.319 sambaran, 4 Juni 19.481 sambaran, 5 Juni 8.959 sambaran. Kemudian pada 6 Juni 3.749 sambaran, 7 Juni 6.224 sambaran, 8 Juni 8.361 sambaran, 9 Juni 9.270 sambaran serta 10 Juni 2.928 sambaran.
"Terbanyak terjadi pada 4 Juni dan yang terendah pada 10 Juni," katanya.
Karakter petir yang menyambar merupakan CG+ atau yang mengantarkan muatan positif ke tanah dan lebih banyak terdeteksi terdapat pada awan cumulonimbus sebesar 31 persen. Kemudian, petir CG- atau yang mengantarkan muatan negatif ke tanah dan berhubungan dengan curah hujan koventif sebesar 69 persen.
Sembaran petir yang paling tinggi tercatat di Kecamatan Ciomas Kabupaten Serang dan Banjar Kabupaten Pandeglang. Jumlah sambarannya 12 per kilometer persegi. Kemudian, Kecamatan Pandeglang Kabupaten Pandeglang dan Pabuaran Kabupaten Serang 10 per kilometer persegi. Terakhir, Kecamatan Balaraja di Kabupaten Tangerang dengan 9 sambaran per kilometer persegi.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten Nana Suryana mengimbau, masyarakat selalu waspada terhadap berbagai macam potensi bencana alam. Sebab, bencana alam bisa terjadi kapan saja. Pihaknya pun akan senantiasa memberikan pelayanan.
