"Jadi yang lain 15 persen kita saja Kabupaten Serang yang 55 persen mayoritas. Semenjak 2009 deviden yang diberikan sudah Rp40 Milar lebih besar dari modal," ucapnya.
Disinggung soal digitalisasi di BPR, Iman mengatakan, saat ini masih proses menunggu izin BI. Sementara semua sudah proses termasuk IT BPR sudah diaudit.
Baca Juga: Jurusan Sepi Peminat dan Daya Tampung Untirta, Rekomendasi SNBT 2023
"Karena salah satu syarat untuk digitalisasi ada audit IT, itu sudah dilakukan prosesnya. Makanya kemarin core banking di Bandung tera data wawancara dengan OJK terkait proses pengamanan dan lainnya itu dalam rangka menuju digitalisasi jadi tidak sembarangan," katanya.
Wakil Bupati Serang Pandji Tirtayasa mengatakan, hari ini dilakukan RUPS dua kali, yakni RUPS pengesahan laporan keuangan dan pengesahan penyertaan modal tambahan dari Pemkab Serang sebagai pemegang saham mayoritasnya.
Pandji mengatakan, untuk kinerja keuangan saat ini ada peningkatan aset dari Rp600 miliar menjadi Rp650 miliar.
"Keuntungan laba sudah dipotong biaya operasional, jaminan, dan sebagainya naik Rp660 juta taun kemarin Rp13 miliar tahun ini Rp13,660 miliar," ujarnya.
Kemudian kata Pandji untuk deviden Kabupaten Serang Rp4 miliar dan ada CSR Rp406 juta. Secara keseluruhan kinerja keuangan BPR sudah baik terjadi peningkatan tabungan dan deposito. "Deviden naik, Rp650 juta, tabungan tadi Rp244 miliar naik dari Rp200 miliar," katanya.
Pandji mengatakan, pada tahun ini ada penyertaan modal Rp 3 miliar dari Pemkab Serang.