Sejak 2009 Deviden BPR Serang ke Pemkab Serang Capai Rp40 Miliar, Angka Ini Jauh Lebih Besar dari Modal Dasar

- 24 Februari 2023, 10:00 WIB
Wakil Bupati Serang Pandji Tirtayasa mewakili Pemkab Serang bersama direksi dan pemegang saham PT BPR Serang saat menggelar RUPS di salah satu hotel di Kecamatan Waringinkurung, belum lama ini.
Wakil Bupati Serang Pandji Tirtayasa mewakili Pemkab Serang bersama direksi dan pemegang saham PT BPR Serang saat menggelar RUPS di salah satu hotel di Kecamatan Waringinkurung, belum lama ini. /Dindin Hasanudin/Kabar Banten

KABAR BANTEN - PT Bank Perkreditan Rakyat atau BPR Serang adalah salah satu badan usaha milik Pemkab Serang.

Saham mayoritas PT BPR Serang dimilik oleh Pemkab Serang dengan modal dasar Rp55 miliar.

Walau baru terbayarkan Rp27 miliar modal dasar Pemkab Serang kepada PT BPR Serang, namun sejak 2009 deviden yang diberikan kepada Kabupaten Serang sudah mencapai Rp40 miliar.

Baca Juga: Kasus Pencabulan di Kecamatan Tanara Kabupaten Serang oleh Oknum Pimpinan Ponpes, MUI Ambil Sikap Begini

Pjs Dirut PT BPR Serang Teguh Iman Darmawan mengatakan, penyertaan modal akan digunakan untuk penguatan modal di lembaga dan menambah aset dan kredit.

"Karena aset kita sudah Rp600 miliar itu masuk dalam aset. Jadi ditambah Rp3 miliar," ujarnya kepada Kabar Banten saat ditemui usai RUPS di salah satu hotel di Kecamatan Waringinkurung, belum lama ini.

Ia mengatakan, nasabah di BPR Serang pun terus bertambah. Saat ini jumlahnya mencapai 12 ribu nasabah total kredit. Hal itu terbukti dari laba tahun ini yang bertambah Rp600 juta.

Menurut dia, untuk penyertaan modal yang disetor ada modal dasar. Untuk Kabupaten Serang modal dasar Rp55 miliar dan baru disetor Rp24 miliar.

Sedangkan sisanya ada dari Provinsi Banten Rp15 miliar dan sudah disetor penuh, Provinsi Jawa Barat, dan BJB.

"Jadi yang lain 15 persen kita saja Kabupaten Serang yang 55 persen mayoritas. Semenjak 2009 deviden yang diberikan sudah Rp40 Milar lebih besar dari modal," ucapnya.

Disinggung soal digitalisasi di BPR, Iman mengatakan, saat ini masih proses menunggu izin BI. Sementara semua sudah proses termasuk IT BPR sudah diaudit.

Baca Juga: Jurusan Sepi Peminat dan Daya Tampung Untirta, Rekomendasi SNBT 2023

"Karena salah satu syarat untuk digitalisasi ada audit IT, itu sudah dilakukan prosesnya. Makanya kemarin core banking di Bandung tera data wawancara dengan OJK terkait proses pengamanan dan lainnya itu dalam rangka menuju digitalisasi jadi tidak sembarangan," katanya.

Wakil Bupati Serang Pandji Tirtayasa mengatakan, hari ini dilakukan RUPS dua kali, yakni RUPS pengesahan laporan keuangan dan pengesahan penyertaan modal tambahan dari Pemkab Serang sebagai pemegang saham mayoritasnya.

Pandji mengatakan, untuk kinerja keuangan saat ini ada peningkatan aset dari Rp600 miliar menjadi Rp650 miliar.

"Keuntungan laba sudah dipotong biaya operasional, jaminan, dan sebagainya naik Rp660 juta taun kemarin Rp13 miliar tahun ini Rp13,660 miliar," ujarnya.

Kemudian kata Pandji untuk deviden Kabupaten Serang Rp4 miliar dan ada CSR Rp406 juta. Secara keseluruhan kinerja keuangan BPR sudah baik terjadi peningkatan tabungan dan deposito. "Deviden naik, Rp650 juta, tabungan tadi Rp244 miliar naik dari Rp200 miliar," katanya.

Baca Juga: Seleksi Calon Anggota KPU Banten 2023-2027: 446 Orang Gugur, Berikut Jumlah yang Lolos Tahap Selanjutnya

Pandji mengatakan, pada tahun ini ada penyertaan modal Rp 3 miliar dari Pemkab Serang.

Dengan demikian total penyertaan modal di BPR dari Kabupaten Serang baru Rp27 miliar dari total Rp55 miliar.

"Tempo hari Rp24 miliar sekareng Rp3 miliar berarti Rp27 miliar, masih banyak kekurangannya. Itu pun baru 56 persen," ucapnya.

Ia menekankan, dengan keuntungan sudah maksimal, biaya operasional harus ditekan seminimal mungkin.

Hanya ada garansi yang harus ditanggulangi, karena ada tunggakan yang harus dijamin sehingga memakan biaya operasional.

"Pelayanan sudah bagus, yang perlu ditingkatkan itu kompetensi dan skill, kemampuan pegawai untuk pelayanan dan service kepada nasabah harus ditingkatkan kualitas SDM. Bukan artinya SDM kurang tapi ketika masuk pada persaingan yang semakin ketat otomatis harus punya kelebihan dalam service untuk persaingan yang lebih baik," katanya. ***

Editor: Yomanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x