Seratusan Kepala Keluarga di Kasemen Terdampak Kekeringan

- 15 Agustus 2023, 12:14 WIB
Sejumlah warga di Kecamatan Kasemen yang antre untuk mendapatkan air bersih, dampak dari kekeringan pada saat fenomena el nino melanda tahun 2019 lalu.
Sejumlah warga di Kecamatan Kasemen yang antre untuk mendapatkan air bersih, dampak dari kekeringan pada saat fenomena el nino melanda tahun 2019 lalu. /Kabar Banten/Rizki Putri

Namun, setidaknya kebutuhan harian mereka tercukupi walaupun tetap harus berhemat.

"Ada yang masih teraliri air, paling hanya sepuluh rumah yang masih ada, selebihnya kering kerontang," ujarnya.

Meski demikian, dikatakan dia, terdapat satu sumber mata air yang menjadi andalan masyarakat di lingkungannya.

Biasanya, warga mengambil air di sumur tersebut pada malam hari untuk memenuhi kebutuhan air bersih pada pagi harinya.

"Ada satu sumur. Jadi, kalau malam warga ngambil air pakai gerobak, malah sampai pagi ada saja warga yang sengaja datang buat ambil air," tuturnya.

Mayoritas, dia menuturkan, untuk memenuhi kebutuhan air minum dan beberapa hal lainnya, warga memanfaatkan atau membeli air galon isi ulang.

Tak sedikit juga warga yang masih menggunakan air sumur untuk memasak, karena membeli air dirasa cukup boros.

"Biasanya beli isi ulang buat minum. Kalau masak masih pakai air sumur, makanya ramai terus, karena ini satu-satunya sumber air yang masih ada," ucapnya.

Menanggapi hal tersebut, Camat Kasemen Kristianto mengatakan, Kecamatan Kasemen merupakan wilayah paling terdampak kekeringan setiap kali musim kemarau datang.

Khususnya di lingkungan atau Kampung Ambon dan Kampung Priyai Masjid.

Halaman:

Editor: Yandri Adiyanda


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah