Pandeglang Darurat Kekerasan Seksual, DPRD Dorong Pemkab Galakkan Nilai Spiritual di Masyarakat

- 5 September 2023, 19:10 WIB
Wakil Ketua DPRD Pandeglang Tubagus Asep Rafiudin Arief saat diwawancara terkait tingginya angka kekerasan seksual di Kabupaten Pandeglang.
Wakil Ketua DPRD Pandeglang Tubagus Asep Rafiudin Arief saat diwawancara terkait tingginya angka kekerasan seksual di Kabupaten Pandeglang. /Kabar Banten /Aldo Marantika

"Perhatian khusus dari kedua orangtua untuk menjaga anak-anaknya, jangan sampai anak anak ini dititipkan kepada orang yang salah asuh, sehingga memicu orang terdekat untuk melalukan tindakan asusila," tandasnya.

Baca Juga: Kasus Asusila 2023 Tinggi, Kabupaten Pandeglang Disebut Darurat Kekerasan Seksual

Sebelumnya telah diberitakan, bahwa Kabupaten Pandeglang darurat kekerasan seksual. Pasalnya, dari Januari hingga Agustus 2023, tercatat ada 10 kasus cabul anak, 2 kasus sodomi, 4 kasus cabul dewasa dan 23 kasus setubuh anak.

"Kalau dari penilaian kami, masuk yah karena melihat korban tidak sedikit, korbannya banyak jadi ini bisa dikatakan darurat menurut kami," kata Kata Kasat Reskrim Polres Pandeglang AKP Shilton kepada Kabar Banten, Jumat 1 September 2023.

Dikatakan Shilton, angka kekerasan seksual tahun 2023 ini, lebih tinggi dari tahun 2022 lalu. Pasalnya, sepanjang tahun 2022, ada 10 kasus cabul anak, 26 kasus setubuh anak dan 2 kasus cabul dewasa. Sementara pada periode Januari hingga Agustus tahun 2023, terdapat 10 kasus cabul anak, 2 kasus sodomi, 4 kasus cabul dewasa dan 23 kasus setubuh anak.

"Jelas tahun ini lebih tinggi, karena baru jalan 8 bulan saja sudah lumayan perbandingannya," ungkapnya.

Menurut Shilton, tidak menutup kemungkinan angka tersebut bisa meningkat kalau upaya-upaya pencegahan tidak segera dilakukan.

"Jadi tidak menutup kemungkinan kalau kita tidak segera melakukan upaya-upaya pencegahan, saya yakin ini akan terus bertambah," pungkasnya.***

Halaman:

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah