Penelitian sebenarnya sudah ada, tercatat di era penjajahan Belanda. Kemudian baru terungkap lagi setelah ditemukan kembali oleh masyarakat Kampung Lebak Cibedug dengan membuka lahan pemukiman ini.
Kemudian penelitian dari Pusat Arkeologi Nasional, Balai arkeologi, dan juga Balai Pelestarian Cagar Budaya Banten, yang mencoba mengenali bagaimana sebenarnya struktur Punden Berundak Lebak Cibedug itu.
Tidak hanya Punden Berundak, Lebak Cibedug mempunyai beberapa tinggalan yang juga tersebar di wilayahnya.
Tinggalan utama adalah Punden Berundak ini berada di sisi sebelah Timur kampung cukup luas. Kemudian di sebelah Barat terdapat Kampung Lebak Cibedug.
Tinggal lingkaran yang lain selain bangunan utama tinggal utama Punden Berundak ini di sekitar Kawasan Lebak Cibedug itu terdapat lagi struktur-struktur Batur Punden yang dilengkapi dengan Menhir yang oleh masyarakat setempat disebut dengan Batu Tuku.
Selain itu masih ada beberapa strukturan yang lain, seperti strukturan Sumura sekitar 75 meter dari arah Timur Laut, Batu Tergores sekitar 20 meter arah Timur dari struktur Punden dan beberapa yang lainnya.
Ini semua adalah jejak masa lalu yang sangat berharga, harta pengetahuan yang tak ternilai harganya karenanya butuh keterlibatan semua pihak dalam menjaga dan merawatnya kelestariannya.
Karena jika tidak maka akan ada saja orang yang tidak bertanggungjawab akan mencoba untuk merusak atau merubah bentuk dari situs-situs megalitikum ini.