Melanda Beberapa Daerah, Covid-19 Klaster ASN Makin Ganas

- 17 September 2020, 10:11 WIB
Covid-19-ilustrasi-1-696x469
Covid-19-ilustrasi-1-696x469 /

KABAR BANTEN - Klaster aparatur sipil negara (ASN) yang pertama kali muncul di Kota Cilegon, kini melanda ke beberapa daerah di Banten. Selain penyebarannya yang sangat
masif, kasus Covid-19 dari kalangan pegawai pemerintahan tersebut semakin ganas.

Sejak klaster baru dari lingkungan pegawai pemerintahan itu muncul di Kota Cilegon, kasus positif di kalangan pegawai meleuas ke daerah di Banten lainnya seperti Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, kini Kota Tangerang Selatan.

Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Airin Rachmi Diany memastikan tidak akan meliburkan kegiatan kantor pemerintahan meski sejumlah pejabat dan aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel yang terpapar Covid-19 jumlahnya terus bertambah.

"Aturannya jelas, kalau misalnya ditemukan ada yang positif maka tutup selama tiga hari. Pelayanan masyarakat tetap jalan," ujar Airin kepada wartawan di Balai Kota Tangsel, Rabu 16 September 2020.

Airin menyebutkan, ratusan pejabat dan pegawai honorer sudah mengikuti rapid test dan swab secara massal. Bagi kantor yang pejabat atau pegawainya positif Covid-19, kata dia, juga dilakukan penyemprotan disinfektan.

"Untuk melakukan sterilisasi dilakukan penyemprotan disinfektan dan yang lainnya. Ditambah mereka yang terpapar itu langsung dilakukan rapid test dan swab serta tracking," ujarnya.

Baca Juga : Pertama Kali di Provinsi Banten, Kenaikan Covid-19 Lebih dari 100 Kasus Dalam Sehari

Menurut Airin, pihaknya terus melakukan tracking dan swab secara simultan serta melaksanakan tes di gedung-gedung pemerintahan.

"Reaktif nggak ada jaminan. Itu bisa menjadi positif karena ada kejadian saat di rapid test dan swab hasilnya negatif. Namun, setelah itu positif," ujarnya.

Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tangsel Bambang Noertjahyo menyampaikan, ASN Pemkot Tangsel yang terpapar tersebut masih menganggap bahwa mereka terpapar di luar lingkungan Pemkot Tangsel.

Meski demikian, menurut dia, para ASN yang positif Covid-19 tersebut terpapar di wilayah Kota Tangsel. Sehingga aktivitas perkantoran pun terpaksa ditutup sementara.

Bambang mengatakan, sederet pejabat Pemkot Tangsel yang dinyatakan positif Covid-19 tersebut di antaranya adalah pejabat Eselon II dan III seperti Dinas Perhubungan, Dinas Pariwisata, Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), serta Dinas Koperasi dan UKM.

"Terpapar di luar area pemerintahan. Tapi masih di wilayah Kota Tangsel," ujar Bambang kepada wartawan, Rabu 16 September 2020.

Baca Juga : Tujuh ASN Pemkab Pandeglang Terpapar Covid-19

Klaster ASN juga menyerang Pemkab Pandeglang, menyusul 7 ASN di lingkungan pemerintah daerah setempat terpapar Covid-19. Para ASN tersebut telah melalui swab test massal yang dilakukan oleh pemerintah daerah di kalangan pegawai.

ASN yang terpapar Covid-19 tersebut di antaranya 4 orang pegawai Sekretariat Daerah (Setda), 1 pegawai Dinas Pariwisata, 1 pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) dan 1 pegawai di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Pandeglang.

Asisten Daerah Bidang Pemkesra Setda Pandeglang, Ramadani mengatakan, pihaknya membatasi waktu atau jam operasi bagi OPD atau badan yang memberikan pelayanan. Namun demikian, pelayanan masyarakat tetap dilaksanakan melalui pengaturan jadwal piket.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pandeglang Pery Hasanudin bahkan mengancam memotong tunjangan ASN yang tidak ikut swab test.ASN wajib ikut swab test.

"Bagi yang tidak ikut atau tidak mau di swab test, maka ASN bisa dikenakan sanksi dan jika perlu dipotong tunjangan," kata Pery Hasanudin.

Baca Juga : Hari Ini Bertambah 27 Kasus, Positif Covid-19 di Kota Cilegon Capai 100 Lebih Dalam 15 Hari

Sementara itu, klaster ASN di Kota Cilegon meledak. Sejak pertama kali muncul sekitar Agustus 2020, kasus positif di lingkungan Pemkot Cilegon terus bertambah. Penyebarannya yang massif, membuat banyak kantor dinas terpaksa ditutup sementara.

Peningkatan kasus positif di kalangan ASN itu, diikuti dengan ledakan kasus Covid-19 di Kota Cilegon yang melonjak tajam. Dalam 15 hari terakhir atau terhitung awal September 2020 hingga Selasa 15 September 2020, angka positif Covid-19 di Kota Cilegon mencapai 100 kasus lebih. Berdasarkan data Dinkes Kota Cilegon, ada 27 kasus yang masuk dalam data.

"Kalau dijumlahkan dari awal September 2020 hingga 15 September 2020 totalnya mencapai 100 kasus lebih angka positif Covid-19 di Kota Cilegon. Ini belum termasuk Agustus 2020," ujar Plt Kadinkes Kota Cilegon Dana Sujaksani, Selasa 15 September 2020.

Ia mengatakan, berdasarkan data tercatat angka tertinggi yakni pada awal September 2020 sebanyak 15 kasus. Kemudian, 10 September 2020 sebanyak 15 kasus, 11 September 2020 sebanyak 23 kasus, 13 September 2020 sebanyak 21 kasus, 14 September 2020 sebanyak 21 kasus, dan Selasa 15 September 2020 sebanyak 27 kasus.

Sekda DKI meninggal

Di tengah rentetan kasus positif Covid-19 di Banten yang terus meningkat, serangan covid di lingkungan pemerintahan berujung kabar duka datang dari Pemprov DKI Jakarta. Bukan lagi setingkat pegawai, namun Sekda Saifullah yang meninggal dunia terserang Covid-19.

Setelah dirawat di RS Gatot Soebroto Jakarta karena positif Covid-19, Sekda Provinsi DKI Jakarta, Saefullah, meninggal dunia pukul 13.05 di RS Gatot Subroto.

Baca Juga : Mantan Sekda Banten Sampaikan Duka, Ranta: Saefullah Birokrat Hebat DKI Jakarta

Dalam pelepasan jenazah sebagai penghormatan terakhirnya di depan gedung Balai Kota yang dipantau dari kanal youtube Pemprov DKI, Rabu 16 September 2020 sore, Gubernur Anies Baswedan nampak kehilangan atas meninggalnya Sekda DKI Jakarta tersebut.

"Karena ini bukan sesuatu yang ringan. Sehingga butuh keseriusan dari setiap pribadi kita. Insya Allah dengan kembalinya Pak Sekda ke Rahmatullah, akan jadi catatan sejarah bagi Jakarta. Bahwa dalam memerangi covid ini, ada seorang pejuang yang siang malam ikut memerangi, justru bagian yang harus berpulang," kata Anies dengan suaat bergetar.

Duka mendalam juga disampaikan mantan Sekda Banten Ranta Soeharta. Bukan hanya sebagai mitra sebagai sesama sekda provinsi saat itu, Ranta mengenal almarhum sebagai sosok yang kalem dan sederhana.

"Salah satu birokrat terbaik, yang ditakdirkan mengabdi di DKI hingga akhir hayatnya. Gak perlu dibahas lagi soal kapasitas, pengalaman. Apalagi pengetahuannya soal pemerintahan, sangat luas. Teman diskusi terbaik," ucapnya.***

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x