Diduga Edarkan Uang Palsu, Pemuda di Kabupaten Pandeglang Ditangkap Polisi

- 18 Januari 2024, 15:24 WIB
Seorang pemuda terduga pelaku pengedar uang palsu diamankan polisi usai mengedarkan uang palsu dengan cara membeli pisang di Pasar Labuan Kabupaten Pandeglang.
Seorang pemuda terduga pelaku pengedar uang palsu diamankan polisi usai mengedarkan uang palsu dengan cara membeli pisang di Pasar Labuan Kabupaten Pandeglang. /Kabar Banten /Aldo Marantika

KABAR BANTEN - Seorang pemuda berinisial AS (37) ditangkap polisi usai kedapatan mengedarkan Uang Palsu (Upal) di Pasar Labuan, Kecamatan Labuan Kabupaten Pandeglang, Rabu 17 Januari 2024.

Kasat Reskrim Polres Pandeglang AKP Zhia Ul Archam membenarkan, bahwa pihaknya telah mengamankan seorang pemuda yang kedapatan tengah mengedarkan Uang Palsu dengan cara berbelanja pisang di salah satu kios pedagang Pasar Labuan.

"Betul, kita telah mengamankan seorang pemuda berinisial AS (37) yang diduga kedapatan telah membelanjakan Upal di Pasar Labuan,"kata Zhia kepada awak media, Kamis 18 Januari 2024.

Dikatakan Zhia, sebelum dilakukan penangkapan, pemuda tersebut kedapatan tengah membeli pisang menggunakan Upal, pedagang yang mengetahui hal tersebut langsung mengamankan pemuda tersebut.

"Pelaku AS diketahui merupakan warga Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, dia diamankan oleh pedagang di Pasar Labuan setelah menjalankan aksi kejahatannya dengan membeli tiga sisir pisang pakai uang diduga palsu pecahan Rp 20.000,"ungkapnya.

Baca Juga: Polres Pandeglang Dalami Kasus Dugaan Peredaran Uang Palsu di Kabupaten Pandeglang

"Kemudian pelaku AS diserahkan kepada Petugas di Polsek Labuan dan langsung dibawa ke Mapolres Polres Pandeglang,"sambungnya.

Zhia menyampaikan, setelah dilakukan penggeledahan terhadap AS, ditemukan sejumlah barang bukti berupa uang palsu pecahan Rp 100.000 sebanyak 1 lembar, pecahan Rp 50.000 sebanyak 7 lembar, pecahan Rp 20.000 sebanyak 4 lembar dan Rp 10.000 sebanyak 2 lembar.

"Kita amankan barang bukti uang palsu dari pelaku, selain itu kita juga mengamankan 1 unit mesin printer dan laptop. Berdasarkan hasil pemeriksaan, AS mengaku baru pertama kali melakukan aksinya. Hal itu terjadi dikarenakan selama 2 pekan terakhir usaha percetakan miliknya tengah sepi,"ujarnya.

Halaman:

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x