Sebagai bukti pemerintah dalam mengendalikan inflasi dan harga pangan pihaknya telah melakukan 'High Level Meeting' triwulan I bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID).
Sementara itu, Kepala Perwakilan (Kpw) Bank Indonesia (BI) Banten Ameriza Ma'ruf Moesa mengatakan, pihaknya bersama pemerintah daerah akan melakukan giat operasi pasar murah di beberapa daerah dengan tujuan stabilisasi harga pangan.
"Nantinya, kegiatan pasar murah ini akan kami laksanakan terintegrasi. Sehingga daya penyediaan stok bahan pokok untuk masyarakat itu relatif lebih banyak," tuturnya.
Bahkan, berdasarkan pantauan dan data dari Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divre Serang, dipastikan ketersediaan beras di gudang dapat memenuhi hingga dua bulan ke depan.
Baca Juga: Sepekan Jelang Ramadan 1445 Hijriah, Sejumlah Kebutuhan Pokok di Kota Serang Merangkak Naik
"Laporan dari Bulog persediaan beras bisa mencukupi sampai dua bulan ke depan. Secara teoritis Bulog siap menyediakan beras untuk masyarakat. Ditambah dengan stok yang dimiliki Dinas Pertanian sekitar 1.800 ton," ucapnya.
Apalagi, bulan Maret ini sudah mulai memasuki masa panen bagi para petani padi atau beras, sehingga ketersediaan pangan di Banten akan bertambah, sekaligus mengembalikan kestabilan harga dan menekan inflasi.
"Bulan maret ini mulai panen raya. Dengan adanya panen raya ini tekanan kenaikan harga beras mudah-mudahan bisa terkendali, dan inflasi di Kota Serang turun," ujarnya.***