Di salah satu ruangan terdapat area khusus yang biasa disebut pusar masjid yaitu ruangan yang berada di tengah-tengah bangunan masjid.
Dinamakan pusar masjid karena konon dahulu di area tesebut terdapat lubang yang bisa dilewati dan bisa mengantarkan ke berbagai daerah lain seperti Banten, Cirebon, Demak dan lain-lain.
Masjid Pusar ditandai dengan keramik berwarna putih yang dikelilingi oleh keramik berwarna hitam.
Pusar masjid tersebut merupakan area dilakukannya kegiatan sumpah, kedua belah pihak yang berkonflik dipertemukan dan kemudian bermusyawarah.
Kedua belah pihak tersebut biasanya bisa langsung berdamai dan bersepakat masalah telah selesai.
Namun ada juga kejadian setelah kedua belah pihak diminta sumpah, salah satu pihak yang tidak jujur mengalami kejadian yang tidak diinginkan setelah keluar dari masjid.
Kegiatan sumpah di masjid tua ini tidak bisa dilakukan sembarang orang, ada para sesepuh yang dipercaya dan biasa menangani.
Sesepuh tersebut biasa disebut 'Akhyar'.
Kegiatan sumpah sudah lima tahun lebih tidak boleh dilakukan lagi di masjid tertua kota baja ini.