Sejarah Masjid Kuno Abuya Armin Sekong Pandeglang Banten, Beraksitektur Timur Tengah yang Eksis Hingga Kini

- 26 Maret 2024, 14:40 WIB
Sejarah Masjid Kuno Abuya Armin Sekong Pandeglang Banten, Beraksitektur Timur Tengah yang Eksis Hingga Kini
Sejarah Masjid Kuno Abuya Armin Sekong Pandeglang Banten, Beraksitektur Timur Tengah yang Eksis Hingga Kini /YouTube /Mang Dhepi

Untuk memperdalam ilmu agamanya beliau kemudian berangkat ke Jazirah Arab selama kurang lebih 28 tahun, negeri-negeri yang disambangi untuk menambah ilmu tersebut di antaranya Saudi Arabia, Mesir, Turki, Irak, Palestina, Syuriah, Kuwait, Lebanon dan Yordania.

Dan pernah pula belajar dengan Syekh Nawawi Tanara Al Bantani dalam pelaksanaan kepesantrenannya.

Abuya Armin mengedepankan Bab Ubudiah yang diawali Bab Thaharah yang menerapkan konsep kebersihan, misalnya bersih badan, bersih lingkungan, bersih hati, sehingga seluruh santri harus terlihat bersih pakaian dan segala lingkungannya.

Seiring waktu, pesantren semakin berkembang dan diketahui banyak orang bukan hanya warga sekitar Pandeglang namun juga dari berbagai wilayah di luar Pandeglang.

Perkembangan tersebut berbuntut pada harumnya nama pesantren yang berimbas pada nama baik wilayah sekitar yaitu Desa Sekong dan sekitarnya, hingga wilayah Cimanuk dan Pandeglang.

Saat berada di puncak keharuman nama besarnya, pesantren ini bukan hanya mendidik para santri tetapi juga mengadakan pengajian rutin setiap Selasa bagi kaum perempuan, dan setiap Rabu bagi laki-laki.


Bagi masyarakat luar pesantren, jemaahnya banyak sehingga jika dilaksanakan pengajian rutin maka akan terlihat panjangnya antrian yang mencapai berkilometer dari pesantren hingga jauh di luar pesantren.

Bahkan jemaah yang berasal dari Pasir Angin pun turut hadir, antrian jemaah yang mendatangi pengajian pesantren tersebut bahkan sampai desa yang lainnya.

Akibat keramaian dari jemaah bahkan bisa menciptakan pasar pecan di sekitar pesantren, pengajian mingguan yang jemaahnya datang dari berbagai penjuru.

Dengan berjalan kaki tersebut diadakan di satu gedung terpisah, yang dalam gapura tertulis tahun 1950.

Halaman:

Editor: Maksuni Husen

Sumber: YouTube Mang Dhepi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x